Perluasan Ganjil Genap, Transjakarta Harusnya Lebih Optimal
jpnn.com, JAKARTA - Wakil DPRD Provinsi DKI Jakarta nondefinitif Syarif menilai layanan transportasi publik Transjakarta belum optimal untuk menarik minat masyarakat beralih dari penggunaan kendaraan pribadi menuju transportasi umum.
"Belum optimal dan jauh dari yang harapkan. Contoh feeder-nya kurang," kata Syarif di Gedung DPRD Provinsi DKI Jakarta.
Syarif mengatakan saat menggunakan bus Transjakarta dari daerah Ciracas, Jakarta Timur, dia harus berpindah bus di Cawang dan tiga kali berpindah transportasi publik untuk mencapai kantornya, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Dia menilai hal tersebut tidak efektif untuk pengguna transportasi yang membutuhkan aksesibilitas kendaraan yang mudah.
Oleh karena itu, Syarif berharap Transjakarta bisa membenahi layanannya dengan memperbanyak bus pengumpan (feeder) untuk melayani seluruh masyarakat di DKI Jakarta.
Layanan Transjakarta merupakan salah satu transportasi publik yang termasuk dalam angkutan terintegrasi yang digagas oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Kehadiran transportasi publik terintegrasi diharapkan dapat menyukseskan pelaksanaan aturan perluasan ganjil genap yang disahkan Gubernur DKI Jakarta pada hari Jumat (6/9).
Melalui adanya transportasi publik yang terintergrasi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dia mengharapkan masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum dibandingkan menggunakan kendaraan pribadi.
Setelah ada sistem ganjil genap sangat diharapkan warga DKI Jakarta beralih menggunakan transportasi umum.
- Skema Ganjil Genap Kembali Diterapkan, Ini Daftar 28 Gerbang Tol yang Kena
- Hindari Kawasan Puncak Bogor
- DK Jakarta
- Polri Pastikan Pelat Dinas ZZ Tetap Ikuti Aturan Ganjil Genap
- Catat Tanggal Ganjil Genap Arus Balik Lebaran, Pelanggar Kena Tilang Elektronik
- Hari Ini Sampai 14 April Akan Diterapkan Ganjil Genap di Tol Japek-Kalikangkung