Perludem Merespons Soal Dinasti Politik di Pilpres 2024, Simak

Seban jika melihat pada indikator efektivitas pemerintah, kebebasan sipil atau upaya pemberantasan korupsi dan penyelenggaraan Pemilu. Hal itu masih sangat buruk bahkan warna kuning.
"Nah, proses penyelenggaranya masih baik, tetapi kalau kita lihat seperti di bawah saja proses penyelenggaraan sudah cacat ini akan berdampak pada kondisi demokrasi kita saat ini," pungkasnya.
Diskusi bertajuk Menyikapi Media Asing yang Soroti Dinasti Politik di Pilpres 2024: Jokowi di Ujung Tanduk? digelar secara daring.
Selain Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati, hadir pula Akademisi sekaligus Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti, Akademisi UNAIR Airlangga Pribadi Kusman dan Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti sebagai narasunber, serta puluhan pemuda dari berbagai daerah sebagai peserta diskusi.(fri/jpnn)
Direktur Eksekutif Perludem Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan demokrasi Indonesia hari ini memang membuat resah masyarakat dan merusak proses demokrasi.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- PA GMNI Dorong Etika Bernegara Berbasis Pancasila untuk Atasi Krisis Demokrasi
- Konsorsium Jurnalisme Aman Desak Pemerintah Lindungi Kebebasan Pers
- Eks Pimpinan KPK Anggap Pembahasan RUU Kejaksaan, Polri, dan TNI Bermasalah
- Analis Ekonomi Politik Sebut Pemerintahaan Prabowo – Gibran Solid dan Demokrasi Indonesia Baik-baik Saja
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada