Perludem Tanggapi Komentar Jokowi Soal Perlu Mengevaluasi Format Debat Capres di Pilpres 2024

Tema debat seputar pertahanan, keamanan, geopolitik, hubungan internasional, dan politik luar negeri.
Tidak Patut
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta A Bakir Ihsan menilai Presiden Jokowi sebaiknya membatasi diri untuk tidak merespons atau mengomentasi debat capres.
"Sebaiknya Presiden membatasi diri dalam mengomentari debat kandidat karena sejatinya dia berdiri di atas semua calon, walaupun fakta menunjukkan indikasi kuat keberpihakannya pada calon tertentu," terangnya.
Sebelumnya, pernyataan kekecewaan Jokowi terkait debat disinyalir menyiratkan keberpihakan dan respons dari buruknya performa Prabowo Subianto saat berhadapan dengan Anies Baswedan di panggung Debat Capres yang diselenggarakan KPU (7/1) malam.
Menurut dia, pernyataan presiden itu juga memperkuat indikasi keberpihakan presiden.
“Presiden punya pandangan tersendiri terhadap materi debat, kebetulan pandangannya sama dengan Prabowo. Fakta ini makin mengindikasikan bahwa Prabowo adalah representasi Jokowi," pungkas Bakir Ihsan.(fri/jpnn)
Perludem mengakhawatirkan adanya intervensi kepada penyelenggara pemilu setelah Presiden Jokowi mendorong pelru evaluasi format debat capres di Pilpres 2024.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia
- Jokowi Cawe-Cawe di Pilpres 2024, Bukti Datang dari Prabowo
- Pernyataan Prabowo Menandakan Jokowi Memang Cawe-Cawe saat Pilpres 2024
- Pidato Prabowo Membuktikan Kebenaran Film Dirty Vote