Perlukah Air Minum Mengandung Mineral?
1. Kalsium
Salah satu kandungan mineral dalam air kemasan yang penting bagi tubuh adalah kalsium. Asupan kalsium yang cukup sangat penting untuk kesehatan dan pertumbuhan tulang.
Menurut penelitian dalam Journal of Endocrinological Investigation, konsumsi air mineral yang tinggi akan kalsium baik untuk kesehatan tulang.
Penelitian ini dilakukan pada 255 wanita postmenopause yang minum air mineral yang tinggi kalsium.
Hasilnya, kelompok wanita yang rutin minum air mineral tinggi kalsium memiliki kepadatan tulang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok wanita yang minum air mineral rendah kalsium.
2. Bikarbonat dan Magnesium
Selain kalsium, kandungan mineral dalam air kemasan lain yang juga penting untuk kesehatan tulang adalah bikarbonat dan magnesium.
Kandungan mineral magnesium dalam air minum bermanfaat untuk mencegah konstipasi. Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition pada 2017 juga disebutkan, kandungan mineral dalam air kemasan, yaitu magnesium, dapat menarik air ke dalam usus.
Kondisi ini dapat merelaksasi otot usus sehingga dapat membuat feses lebih lunak dan lebih mudah melewati saluran cerna. Studi ini dilakukan pada 106 orang yang sering mengalami susah BAB selama 6 minggu.
Pada penelitian ini, responden diminta untuk minum 500 ml air mineral yang tinggi magnesium dan sulfat per hari. Hasilnya setelah 6 minggu, responden berkurang keluhan konstipasinya.
Dalam pembuatannya, air mineral kemasan melalui serangkaian proses, antara lain menambahkan atau menghilangkan gas karbon dioksida (CO2) atau menghilangkan bahan beracun seperti arsen.
- Apresiasi Peran Ibu, Le Minerale Luncurkan Kampanye #YangTerbaik
- AMDK Sudah Jadi Kebutuhan Masyarakat, Distribusinya Tidak Boleh Terganggu Saat Libur Nataru
- PNM Peduli Kirim Bantuan Air Minum untuk Atasi Kekeringan di Gili Ketapang
- Le Minerale Kembali jadi Official Mineral Water di Ajang Golf Indonesian Masters 2024
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi
- 10 Rahasia Sehat yang Dokter Tidak Pernah Ceritakan