Perlukah Kode Etik bagi Blogger?
Selasa, 14 Juli 2009 – 18:25 WIB
Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo Cahyana Ahmadjayadi (kiri) bersama Ketua Panitia Pesta Blogger 2009 Iman Brotoseno. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
Merespon pertanyaan soal perkembangan pembicaraan tentang kode etik itu, Enda Nasution, salah seorang blogger terkemuka yang juga adalah Ketua Panitia PB 2007 lalu, menyatakan bahwa diskusi soal ini sebenarnya telah sempat berkembang. "Namun, saya dan kawan-kawan menyadari bahwa agak sulit juga menerapkan atau merumuskan hal itu (kode etik). Pertama karena komunitas blogger itu sendiri sifatnya sangat cair, dalam arti kadang ada blogger yang kemarin menulis blog, hari ini tidak. Atau, ada yang sudah lama ngeblog, sementara ada juga yang baru," jelasnya.
Baca Juga:
"Lagipula, kasus Prita atau yang lainnnya yang kemudian mengemuka, bisa saja muncul dari aktivitas media lainnya di luar blogging, seperti chatting, forum diskusi dan sebagainya. Walaupun mungkin blogger termasuk yang paling berpotensi untuk berurusan dengan hal-hal semacam itu (kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan, Red)," katanya pula.
"Untuk saat ini, mungkin salah satu solusinya, ke depan kita akan coba bentuk semacam lembaga atau katakanlah badan advokasi, yang bakal berusaha menjawab atau memberikan keterangan maupun panduan, apa saja misalnya yang patut atau benar dilakukan di dunia blogging, serta mana yang salah atau tidak seharusnya," ungkap Enda menambahkan. (ito/JPNN)
JAKARTA - Ada satu hal yang sempat disampaikan secara khusus oleh Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, Cahyana Ahmadjayadi, dalam acara konferensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ancaman Hukuman Oknum TNI AL Pembunuh Juwita Bisa Bertambah
- Perubahan KUHAP Penting, Tetapi Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
- Ketua INTI Tangsel Ajak Masyarakat Teladani Semangat Kebangkitan Kristus
- Setiawan Ichlas Disambut Hangat saat Mudik ke Palembang, Lihat Ada Pak Gubernur
- 165 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek saat Libur Panjang 2025
- ISNU Gelar Fun Walk dan Menanam Satu Juta Pohon untuk Masa Depan Bumi