Perlukah Kode Etik bagi Blogger?

Perlukah Kode Etik bagi Blogger?
Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo Cahyana Ahmadjayadi (kiri) bersama Ketua Panitia Pesta Blogger 2009 Iman Brotoseno. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
Merespon pertanyaan soal perkembangan pembicaraan tentang kode etik itu, Enda Nasution, salah seorang blogger terkemuka yang juga adalah Ketua Panitia PB 2007 lalu, menyatakan bahwa diskusi soal ini sebenarnya telah sempat berkembang. "Namun, saya dan kawan-kawan menyadari bahwa agak sulit juga menerapkan atau merumuskan hal itu (kode etik). Pertama karena komunitas blogger itu sendiri sifatnya sangat cair, dalam arti kadang ada blogger yang kemarin menulis blog, hari ini tidak. Atau, ada yang sudah lama ngeblog, sementara ada juga yang baru," jelasnya.

"Lagipula, kasus Prita atau yang lainnnya yang kemudian mengemuka, bisa saja muncul dari aktivitas media lainnya di luar blogging, seperti chatting, forum diskusi dan sebagainya. Walaupun mungkin blogger termasuk yang paling berpotensi untuk berurusan dengan hal-hal semacam itu (kasus pelanggaran peraturan perundang-undangan, Red)," katanya pula.

"Untuk saat ini, mungkin salah satu solusinya, ke depan kita akan coba bentuk semacam lembaga atau katakanlah badan advokasi, yang bakal berusaha menjawab atau memberikan keterangan maupun panduan, apa saja misalnya yang patut atau benar dilakukan di dunia blogging, serta mana yang salah atau tidak seharusnya," ungkap Enda menambahkan. (ito/JPNN)

JAKARTA - Ada satu hal yang sempat disampaikan secara khusus oleh Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, Cahyana Ahmadjayadi, dalam acara konferensi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News