Permadi: SBY Ajarkan Melanggar Konstitusi
Jumat, 24 September 2010 – 17:13 WIB

Permadi: SBY Ajarkan Melanggar Konstitusi
JAKARTA - Anggota Dewan Penasehat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Permadi, mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang tidak menjalankan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan uji materi mantan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yusril Ihza Mahendra, telah mengajarkan rakyatnya melanggar konstitusi. Karena itu, dia meminta agar rakyat yang hendak menjatuhkan Presiden tidak ditangkap.
"Karena itu, kita berterima kasih kepada SBY yang mengajarkan kita, bertindak inkonstitusional adalah sah dan tidak bersalah. Karena itu, 'Hai rakyat Indonesia. Kalau engkau ingin berbuat inkonstitusional, berbuatlah sejak Mahfud MD mengetuk palu. Perbuatan melawan hukum adalah sah dan tidak bersalah'," seru Permadi, dalam diskusi di Doekoen Coffee, Jakarta, Jumat (24/9).
Baca Juga:
Permadi juga mengaku senang atas sikap SBY yang tidak menaati putusan MK. "Kalau saya malah seneng. SBY melanggar hukum dan konstitusi, senang saya. Ini mengajarkan (untuk) meniru melanggar konstitusi. Jadi, kalau rakyat melanggar konstitusi, jangan ditangkap. Kalau ada rakyat yang ingin menjatuhkan Presiden, jangan ditangkap," pintanya.
Menurut Permadi lagi, kalau kepemimpinan SBY sudah tidak disukai, maka saatnya sekarang untuk melakukan pergantian. Tidak perlu lagi menunggu sampai Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014. "Anda tidak suka sama Pak SBY, jatuhkan! Tidak usah menunggu sampai 2014. Revolusi, sejak diketuk palu oleh Mahkamah Konstitusi, (itu) sah. Tidak melanggar hukum. Sama dengan SBY yang tidak melanggar hukum ketika tidak mentaati putusan MK," katanya.
JAKARTA - Anggota Dewan Penasehat Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Permadi, mengatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang
BERITA TERKAIT
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Prabowo Tanya Kabar Putin
- Kasus Pembunuhan Kesya, Komnas HAM Siap Mengawal & Melakukan Segala Daya Upaya
- Formasi CPNS 2024 Kosong Lumayan Banyak, PPPK Lebih Besar, Hanguskah?
- Ekspor Minyak Jelantah Disetop, Pengepul Minta Solusi Permendag 2/2025 ke Kemendag
- Info BKN: Sebegini Formasi PPPK untuk Honorer di Seleksi Tahap 2