Permanent Resident Jadi Alasan Australia Masih Menarik di Mata Mahasiswa Internasional
"Terus karena saya 'kan anak tunggal, jadi saya ini cucu tunggal dari kedua pihak orang tuaku. Kalau ada apa-apa, dekat untuk balik," tambahnya.
Bisa mendapat pengalaman kerja
Menurut Kelana, banyak mahasiswa dan calon mahasiswa di negara lain saat ini tinggal menunggu lampu hijau untuk masuk ke Australia.
"Calon-calon mahasiswa sudah bertanya kapan perbatasan dibuka. Begitu buka, banyak yang sudah daftar kuliah, tinggal bayar dan apply visa," jelasnya.
Pemerintah negara bagian Queensland sudah mengumumkan mereka akan kembali menerima mahasiswa internasional mulai tahun 2022.
Mereka nantinya akan mendarat di Brisbane, ibu kota Queensland, untuk kemudian menjalani karantina di fasilitas khusus.
Sebelumnya, Kawasan Australia Utara juga pernah memiliki program menjemput mahasiswa internasional, termasuk asal Indonesia pada akhir tahun 2020.
Timothy, seorang calon mahasiswa yang saat ini berada di Bali, mengatakan ia tinggal menunggu kapan perbatasan Australia dibuka kembali.
"Saya sudah mendaftar di Australian Institute of Entrepreneurship di Melbourne. Rencananya mau mengambil bidang cookery," katanya.
Banyak pelajar internasional tetap tertarik melanjutkan kuliah di Australia demi status kependudukan
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata