Permintaan Aurel, Bocah Korban Tenggelam KMP Yunicee kepada Nelayan di Tengah Laut, Pilu
Setelah menyisir sekitar 1 kilometer dari lokasi, dia menemukan tiga orang mengenakan jaket pelampung yang dia segera tarik ke atas sampannya.
Tiga orang itu, salah satunya adalah Aurel, seorang bocah asal Kelurahan Loloan Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, yang ayah, kakak, adik dan kakeknya hingga kini belum ditemukan.
Petruk mengatakan, saat ditemukan Aurel dan dua orang dewasa terikat menjadi satu dengan senar, yang kemungkinan sengaja dilakukan agar tidak saling terpisah.
"Posisi Aurel saat itu didekap di tengah-tengah dua orang dewasa tersebut. Satu orang dalam kondisi sehat, sedangkan satu lagi sudah dalam keadaan lemas," katanya.
Meski sudah berhasil menyelamatkan tiga orang penumpang, Petruk, Waji dan Putu melanjutkan pencarian dan menemukan satu orang lagi, yang mengaku seorang penjual kacamata di dalam kapal.
Sekitar satu jam melakukan pencarian, Petruk memutuskan ke pinggir karena Aurel mengatakan dirinya kedinginan.
Sambil terisak, laki-laki yang tinggal di Lingkungan Samiana, Kelurahan Gilimanuk ini masih mengingat apa yang dikatakan Aurel saat diselamatkan.
"Dia minta saya mencari ayah, kakak, adik, kakek dan neneknya. Kata-kata itu yang tidak bisa hilang dari pikiran saya sampai sekarang," katanya sambil terisak.
'Waktu itu saya sedang di rumah. Mendadak mendengar ramai teriakan orang minta tolong. Saat keluar, saya masih bisa melihat KMP Yunicee terbalik dan tenggelam'.
- Ngeeng, Scoopy Terbaru Meluncur ke Bali, Honda Paling Dicari
- Dua Tokoh Siap Luncurkan Creative Hub Bertema Laut di Bali
- GB Sanitaryware dan Christian Sugiono Garap Project Rahasia di Bali
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara