Permintaan Baja Diprediksi Naik 7 Persen
jpnn.com, JAKARTA - Permintaan baja dalam negeri pada tahun ini diharapkan bisa mengalami pertumbuhan lebih dari tujuh persen atau mencapai angka 14,5 juta ton.
Sepanjang 2017 lalu, konsumsi baja tanah air sebesar 13,6 juta ton.
Executive Director The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Hidayat Triseputro mengatakan, prediksi yang positif tahun ini diperkirakan dapat mendorong pabrikan baja multinasional untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Namun, dengan catatan, sejauh regulasi pemerintah bisa mengamankan pasar domestik dari serbuan impor, investor pasti tertarik.
”Akan tetapi, kalau regulasinya sangat longgar dan kurang berpihak pada industri lokal, para investor juga pasti pikir-pikir dulu untuk investasi di sini,” ujar Hidayat, Rabu (14/3).
Menurut dia, dengan prediksi pertumbuhan permintaan baja pada 2018, bisa saja nanti sejumlah pabrikan Tiongkok berencana merelokasi fasilitas pengolahan bajanya ke Indonesia.
Meski begitu, pihaknya memberikan peringatan agar investasi baru nanti harus menggunakan teknologi tinggi. (car/c25/sof)
Permintaan baja dalam negeri pada tahun ini diharapkan bisa mengalami pertumbuhan lebih dari tujuh persen atau mencapai angka 14,5 juta ton.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Menko Airlangga Ungkap Industri Baja Indonesia Diperhitungkan Berbagai Negara di Dunia
- GRP Berhasil Merampungkan Kemitraan Investasi di Bisnis Baja Strukturalnya
- Manfaatkan Fasilitas Ini, Krakatau Steel Berhasil Ekspor 30 Ribu Ton Baja Gulungan ke Italia
- Gunung Raja Paksi Berpartisipasi Dalam Asia Steel Market 2023
- Pengawasan Baja Non-SNI Jadi Langkah Nyata Perlindungan bagi Industri Nasional
- 2.032 Ton Baja Non-SNI Dimusnahkan, Krakatau Steel: Bisa Memberikan Efek Jera