Permintaan Capres ini: Pelaku Kekerasan Anak Harus Dibunuh
DAVAO—Calon presiden pemenang pemilu Filipina Rodrigo Duterte ingin mewujudkan kembali hukuman mati di negaranya. Metode hukuman mati yang dipilih adalah gantung. Dia tidak mau menerapkan hukuman mati dengan metode tembak karena tidak ingin membuang-buang peluru. Khusus bagi pelaku kriminal yang terbukti melakukan lebih dari satu kejahatan besar, dia akan menggantung mereka lebih dari sekali.
''Setelah hukuman gantung yang pertama, akan ada upacara selanjutnya sampai akhirnya kepala si penjahat terpisah dari badannya. Saya menyukainya karena marah,'' ungkap Duterte.
Seperti yang ditegaskan saat kampanye pilpres, dia akan mengabaikan undang-undang tentang HAM selama menjalankan program pemberantasan kriminal Filipina itu. Meski belum resmi dilantik sebagai presidn
Bagi Duterte, kejahatan yang paling tidak bisa ditoleransi adalah kejahatan terhadap anak-anak. Termasuk penyalahgunaan narkoba. ''Mereka yang menghancurkan hidup anak-anak kita harus ditumpas. Karena 'membunuh' negara saya, mereka juga harus dibunuh. Sesederhana itu,'' paparnya lebih lanjut. (AFP/BBC/CNN/hep/c14/any/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- CDC: Kasus Norovirus di Amerika Serikat Terus Meningkat Tajam
- Mahasiswa Asing Diminta Kembali ke Amerika Sebelum Pelantikan Donald Trump, Ada Apa?
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Japan Airlines Tunda 14 Penerbangan Akibat Serangan Siber
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kecelakaan Pesawat Azerbaijan Airlines di Kazakhstan, 38 Orang Tewas