Permintaan Daging Sapi Australia Meningkat Saat Bulan Ramadan
jpnn.com, JAKARTA - Meat and Livestock Australia (MLA), organisasi yang mendukung peternakan dan pasokan daging sapi Australia segar maupun beku mengatakan pasokan daging stabil pada tahun ini.
Dengan begitu masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan stok daging sapi meski ada musibah kebakaran di Australia tahun lalu.
"Akibat kebakaran dan kekeringan tahun lalu, pasokan daging Australia memang agak terganggu. Tapi yang masuk di Indonesia stabil, enggak ada kekurangan pasokan," ujar Business Development Manager International Markets MLA Haryanto usai demo masak bersama Dimas Beck di Lotte Mart Kelapa Gading Jakarta, Senin (19/4).
Haryanto menuturkan tiap tahunnya Asutralia mengirim daging sapi cutting ke Indonesia sebanyak 50 ribu ton per tahun.
Menurutnya, selama pandemi tren konsumsi daging sapi naik-turun.
Namun belakangan ini, tren konsumsi daging sapi Australia mulai cenderung naik terlebih di bulan Ramadan.
"Trennya, naik-turun pas pandemi, kalau sekarang konsumsi cenderung naik. Jadi dalam bentuk potong, ada sirloin tunderloin, bukan sapi induk. Saya perkirakan tahun ini ada kenaikan pasok daging sapi Australia ke Indonesia sekitar 5 persen, menjadi 53 ribu sampai 55 ribu ton," ucap Haryanto.
Haryanto menambahkan, pihaknya akan terus melakukan edukasi keunggulan daging sapi Australia terlebih di bulan Ramadhan ini.
Bila daging sapi dimasak tidak terlalu lama justru lebih sehat. Resepnya juga simpel jadi gampang buat menu sahur. Ini penting guna melindungi dari penyakit di masa pandemi ini.
- Dukung Pangan Bergizi, Kementan Gelar Bimbingan Teknis Pemanfaatan Pekarangan
- Daging Sapi Hari Ini Rp 136.480 per Kg, Harga Pangan yang Lain juga Naik
- MMI Dorong Generasi Muda Tingkatkan Gaya Hidup Sehat
- Ditanya Rasa Makan Daging Kucing, Pemilik Indekos di Semarang: Enak dong, 3 Hari Habis
- Octa Berikan Bantuan Kepada Warga Kurang Mampu di Indonesia & Malaysia
- Steakhouse di Jakarta Ini Beri Pengalaman Unik Menyantap Daging Sapi