Permintaan Kredit Investasi Anjlok, Korporasi Hati-Hati Berekspansi
Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Dody Budi Waluyo menyatakan, ada kecenderungan perusahaan menahan pengajuan kredit.
’’Jadi, dana investasi dan ekspansi itu cenderung diambil dari laba ditahan. Sumber dari perbankan untuk modal usaha perusahaan tersebut rata-rata masih 30 persen,’’ katanya, Jumat (4/8).
Pertumbuhan kredit untuk keperluan investasi yang rendah, lanjut dia, menunjukkan korporasi cenderung berhati-hati dalam melakukan ekspansi.
Sumber dana itu pun lebih banyak menggunakan private placement.
’’Jadi, korporasi masih melihat situasi untuk menghitung capex (capital expenditure) yang dirumuskan sampai akhir tahun nanti,’’ sambungnya.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menuturkan, perbankan harus pintar memilih nasabah korporasi.
BCA memang masih menyasar perusahaan sebagai sumber pertumbuhan kredit.
’’(Kredit, Red) untuk perusahaan yang punya banyak proyek besar, yang kondisi keuangannya bagus, dia masih lancar kreditnya, dan masih terus mengajukan kredit. Tapi, untuk perusahaan yang tanggung atau yang tidak punya proyek besar, dia tahan saja,’’ urainya.
Pertumbuhan kredit yang bersifat produktif melambat pada semester pertama lalu.
- Bank Mandiri Dorong Tenun Tradisional Bali, Lombok, dan Kupang Menembus Pasar Global
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- Bank Mandiri Tegaskan Komitmen Dorong Ekonomi Berkelanjutan di COP 29 Azerbaijan
- Bank Mandiri Memperkenalkan Livin’ Around the World Kepada Diaspora Indonesia di AS
- Efek Transformasi Digital, Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
- Tingkatkan Kenyamanan Bertransaksi, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi