Permintaan Kredit Melambat, Perbankan Selektif
jpnn.com, JAKARTA - Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan permintaan kredit pada triwulan ketiga 2017 berjalan melambat.
Saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan kredit baru pada kuartal ketiga 2017 sebesar 77,9 persen atau melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya 84,8 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan permintaan kredit pada kuartal kedua 2016 yang SBT-nya 62,6 persen, permintaan pada kuartal ketiga 2017 masih lebih baik.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman menyatakan, permintaan kredit yang lambat pada kuartal ketiga berada pada kredit modal kerja dan konsumsi. Sementara itu, permintaan kredit investasi justru menguat.
”Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada kredit pemilikan rumah dan apartemen (KPR/KPA), kartu kredit, dan kredit tanpa agunan (KTA). Sedangkan permintaan baru untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) masih tumbuh positif sesuai angka penjualan motor dan mobil mulai Juli sampai Agustus yang juga membaik,” urainya akhir pekan lalu.
Namun, hasil survei perbankan memprediksi permintaan kredit akan membaik pada kuartal ini dengan SBT 98,1 persen.
Perbaikan permintaan kredit didorong oleh perkiraan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan adanya penurunan suku bunga kredit.
Hal itu sejalan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan BI dengan memotong suku bunga acuan.
Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan permintaan kredit pada triwulan ketiga 2017 berjalan melambat.
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Bea Cukai Beri Ruang Pelaku UMKM Promosikan Produknya di Atambua International Expo 2024
- Kolaborasi Privy dan JULO Tingkatkan Keamanan dan Kemudahan Kredit Digital
- Bank Indonesia Perkuat Sinergi Keuangan Syariah di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
- BI Dorong Ekosistem Halal Lifestyle untuk Kejar Potensi 2 Miliar Populasi Muslim Global
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum