Permintaan Kredit Menurun, Bank Jatim Genjot Nonbunga
’’Kami menargetkan untuk meningkatkan kontribusi FBI sampai 25 persen pada 2018,’’ jelasnya, Senin (30/10).
Khusus produk SMiLe Premium Link dan Jempol Link, Soeroso menargetkan tambahan pemasukan FBI hingga Rp 120 miliar pada 2018.
’’Saat ini, permintaan kredit menurun sehingga FBI harus ditingkatkan agar keuntungan bisa sustainable. Sebab, share holder menghendaki kami tetap menerapkan profit oriented,’’ katanya.
Selain itu, Bank Jatim menyediakan produk bancassurance khusus kalangan menengah ke bawah, yaitu Jempol Link.
Tujuannya, meningkatkan pelayanan Bank Jatim terhadap para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
’’Jumlah start-up di tingkat UMKM sekarang sangat banyak. Jadi, pasarnya bisa sangat potensial,’’ terangnya.
Soeroso mengungkapkan, pihaknya bakal terus memperbanyak kerja sama dengan berbagai perusahaan, baik badan usaha milik negara (BUMN) maupun swasta. Pada era global saat ini, sinergitas sangat diperlukan. ’
’Kalau perusahaan pengin maju, kerja sama adalah salah satu kunci pokok. Kerja sama lebih menguntungkan daripada hanya bersaing,’’ ujarnya. (pus/c22/fal)
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (Bank Jatim) menggenjot pendapatan nonbunga atau fee based income (FBI) gara-gara potensi pasar kredit menurun.
Redaktur & Reporter : Ragil
- BI Catat Uang Beredar Mencapai Rp 9.175,8 Triliun per November 2024
- Astra Meluncurkan Aplikasi Moxa Mitra, Ada Fitur Pantau Penghasilan
- Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House, Cek Lokasinya di Sini!
- Ini Upaya BNI Mendukung Pemerintah Mencapai Bebas Emisi Pada 2060
- Mandiri Institute Insight Memperkuat Ekosistem Keuangan Berkelanjutan di Indonesia
- Restrukturisasi Jiwasraya Bisa Segera Tercapai, Menteri BUMN Bilang Begini