Permintaan Maaf dan Klarifikasi Kapolri soal Telegram Larangan Menayangkan Polisi Arogan
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meminta maaf atas keputusannya menerbitkan telegram bernomor ST/750/IV/HUM.3.4.5./2021 yang salah satu isinya melarang media menayangkan arogansi dan kekerasan anggota Polri.
Orang nomor satu di Koprs Bhayangkara itu mengaku telah memerintahkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mencabut telegram bertanggal 5 April 2021 tersebut.
"Mohon maaf atas terjadinya salah penafsiran yang membuat ketidaknyamanan teman-teman media. Kami selalu butuh koreksi dari teman-teman media dan eksternal untuk perbaikan institusi Polri agar bisa jadi lebih baik," ujar Sigit melalui siaran pers kepada awak media, Rabu (7/4).
Mantan kepala Bareskrim Polri itu menuturkan Telegram Kapolri tersebut didasari niat dan semangat agar kepolisian tidak bertindak arogan. "Saya ingin Polri bisa tampil tegas tetapi humanis," tuturnya.
Oleh karena itu Sigit juga mewanti-wanti anak buahnya lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertindak di lapangan. "Kami lihat di tayangan media masih banyak terlihat tampilan anggota yang arogan," ujarnya.
Alumnus Akademi Kepolisian 1991 itu menegaskan bahwa setiap perilaku anggota Polri pasti jadi sorotan. Menurutnya, polisi yang arogan akan merusak citra Polri.
Jenderal Listyo menegaskan bahwa dirinya tak bermaksud membuat telegram yang melarang media meliput kepolisian. Namun, mantan ajudan Presiden Joko Widodo itu mengakui telegram tersebut telah menimbulkan beragam penafsiran.
"Saya luruskan, anggotanya yang saya minta memperbaiki diri untuk tidak tampil arogan. Memperbaiki diri sehingga tampil tegas tetap terlihat humanis," ujar Listyo.(cr3/jpnn)
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mewanti-wanti anak buahnya lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertindak di lapangan.
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama
- Kapolri Ingatkan Potensi Polarisasi di Pilkada Serentak 2024
- Jenderal Sigit: Berita Hoaks Jadi Ancaman Tertinggi di Pilkada 2024
- Pakar Hukum Tata Negara Minta Prabowo Tindak Tegas Aparat yang Tak Netral di Pilkada
- Kapolri Didesak Copot Kapolda yang Cawe-cawe di Pilkada 2024
- Irjen Sandi: Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri
- Kapolri Puji Langkah Gesit Menhut Raja Juli Bangun Kerja Sama demi Lindungi Hutan