Permintaan Maaf SBY Dikritisi Politisi
Selasa, 25 Juni 2013 – 19:28 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyayangkan permintaan maaf Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada negara tetangga atas peristiwa kabut asap di Riau. "Faktanya, hingga kini Indonesia belum meratifikasi ASEAN agreement on Transboundary Haze Pollution (ATHP). Padahal dengan ratifikasi ATHP, Indonesia akan mendapatkan bantuan teknis untuk menangani peristiwa kabut asap seperti sekarang," ucap Fadli.
"Sikap ini patut disayangkan. Pemerintah terkesan defensif dan menunjukkan lemahnya diplomasi lingkungan. Seharusnya dicari akar masalah dan ada penanganan bersama," kata Fadli dalam siaran pers, Selasa (25/6).
Baca Juga:
Menurutnya, pemerintah hingga saat ini belum serius menangani masalah kabut asap. Persoalan asap di kawasan Sumatera dan menyebar ke negara tetangga merupakan masalah tahunan yang tak pernah tuntas. Belum nampak langkah serius mencari solusi permanen.
Baca Juga:
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon menyayangkan permintaan maaf Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada negara tetangga atas
BERITA TERKAIT
- Lolly Suhenty Serahkan Santunan Dana Kepada Keluarga Staf Bawaslu yang Wafat
- Bantah Kriminalisasi Jaksa Jovi, Kejagung Singgung Tuduhan Tak Senonoh soal Nella Marsella
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 16 November: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar
- Honorer Titipan Mencuat Menjelang Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Bu Sri Punya Usulan
- Bea Cukai & Polri Gagalkan Penyelundupan 38,9 Kg Sabu-Sabu dan 29.182 Butir Ekstasi
- Besok Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Perhatikan Syarat Khusus