Permintaan Mahasiswa Dipenuhi Gubernur Gorontalo
Rabu, 08 Agustus 2012 – 21:49 WIB
Anehnya sebelum pertemuan dilakukan pukul 20.18 WIB, 10 petugas dari Kepolisian Polsek Senen mulai berdatangan. "Waktu itu kami heran kok polisi banyak yang berjaga-jaga. Padahal pertemuan mahasiswa dengan gubernur diadakan di dalam aula Kantor Perwakilan Provinsi Gorontalo," kisahnya.
Baca Juga:
Untung saja, pertemuan yang berlangsung hingga larut itu dan dihadiri Ketua DPRD Marten Taha dan seluruh pejabat eselon dua itu berjalan aman. "Pak gubernur mau mendengarkan keluh kesah kami, makanya beliau bersedia membatalkan relokasi Asrama ST29," tandas Kakam.
Dalam pemberitaan sebelumnya, 15 mahasiswa penghuni Asrama ST29 melakukan penyegelan Kantor Perwakilan Gorontalo di kawasan Salemba pada Senin (6/8) pukul 04.00 WIB. Penyegelan tersebut dilakukan karena mahasiswa menolak dipindahkan dari tempat tinggal yang sekarang. Mereka pun meminta agar gubernur segera menandatangani surat pernyataan yang intinya, membatalkan rencana relokasi Asrama mahasiswa Gorontalo di Salemba.
Sementara itu dari pantauan, sejak Rabu (8/8) pagi hingga pukul 15.30 WIB aktivitas di Kantor Perwakilan Pemprov Gorontalo berjalan normal. Seluruh PNS menjalankan tugasnya seperti biasanya. (Esy/jpnn)
JAKARTA--Puluhan mahasiswa yang menjadi penghuni Asrama Gorontalo ST 29 kini lega. Permintaah mereka kepada Gubernur Gorontalo Rusli Habibie akhirnyadipenuhi.
BERITA TERKAIT
- Polda Sumsel Tangkap Jaringan Narkoba Timur Tengah, Mau Diedarkan di Bogor
- Irjen Iqbal Ingatkan Pengusaha Angkutan Umum Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Natal & Tahun Baru
- Pengamanan Nataru, Irjen Iqbal Ancam Copot Pejabat yang Tak Becus Jaga Masyarakat
- 1 Perahu Nelayan Mukomuko Karam Diterjang Ombak Besar
- Siang Ini Dua RT di Kelurahan Pluit Terendam Banjir Rob
- Bantah Isu Penyusunan Pejabat Pemko Pekanbaru, Agung: Fokus Kami Kerja, Tepati Janji Kampanye