Permintaan Sandiaga Uno kepada KPU: Jangan Kejar Tayang
jpnn.com, JAKARTA - Cawapres Sandiaga Uno berharap Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperhatikan keselamatan para petugas PPK (panitia pemilihan kecamatan) yang saat ini melakukan rekapitulasi suara Pemilu 2019. Jangan sampai nasib mereka seperti Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dimana cukup banyak yang meninggal dunia.
Sandiaga meminta KPU tidak kejar tayang, kemudian memaksakan petugas PPK untuk bekerja keras.
"Saya meyakini bahwa jangan kejar tayang karena kalau misalnya dikejar tayang akhirnya korban terus berjatuhan. Ini sangat sangat bertentangan dengan nilai-nilai hak asasi manusia," ujar Sandiaga Uno ditemui di Jakarta Selatan, Minggu (28/4).
Hingga saat ini, tercatat 272 petugas KPPS meninggal dunia selama proses Pemilu 2019. Sandiaga meminta KPU harus menghitung kemampuan fisik petugas dalam menjalankannya tugas.
BACA JUGA: Update Real Count KPU: Data Mendekati 50%, Selisih Suara Makin Lebar
"Kalau orang disuruh kerja dari jam 8 (pagi) sampai jam 12 malam, jam 9 (pagi) sampai jam 12 malam, kelelahan kan, ini sangat tidak manusiawi menurut saya," ungkap dia.
Sandiaga mengatakan, peristiwa meninggalnya ratusan petugas KPPS ialah sebuah bencana. Dia tidak ingin jumlah petugas KPPS yang meninggal terus bertambah.
BACA JUGA: Update Real Count KPU Pilpres 2019, Bengkulu Data 100%: Menang Tipis Banget
Sandiaga Uno menyesalkan banyaknya petugas KPPS Pemilu 2019 yang meninggal dunia lantaran kelelahan.
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara
- Sebegini Petugas KPPS yang Wafat pada Pilkada Serentak 2024
- Sandiaga Uno Minta RSI Menangkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta
- Kunjungi Kedai Saat Kopi di Surabaya, Sandiaga Uno: Konsepnya Unik