Permintaan Terakhir Rhys

Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum.
Setelah kepergian anaknya, mereka kini berjuang untuk menghindarkan orang lain dari penderitaan serupa.
PERINGATAN: Kisah ini mengandung konten yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca.
Rhys Habermann tidak suka basa-basi. Ia lebih tertarik pada obrolan yang mendalam.
"Jika kita menyapanya dengan menanyakan tentang cuaca hari ini, dia biasanya jadi diam," kenang Liz, ibu Rhys.
"Jika dia menanyakan kabar kita, artinya dia benar-benar serius ingin tahu."
Rhys juga suka petualangan. Dia mengendarai sepeda motor. Melakukan terjun payung dan menyelam dalam kerangkeng besi, mendekati ikan hiu.
"Anak ini memang serius, tapi dia juga suka bercanda," ujar Liz.
Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum
- Ini Peran Polisi Australia dalam Menguak Kasus Kekerasan Seksual Eks Kapolres Ngada
- Dunia Hari Ini: Melbourne Siap Menggelar Balapan Formula1 di Akhir Pekan
- Erick Thohir Mania Optimistis Timnas Indonesia Menang Lawan Australia dan Bahrain
- Diterpa Badai Cedera, Timnas Australia Panggil Banyak Debutan
- Gubernur Herman Deru Apresiasi Australia Perpanjang Kerja Sama Kelola IPAL di Palembang
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak