Permintaan Terakhir Rhys

Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum.
Setelah kepergian anaknya, mereka kini berjuang untuk menghindarkan orang lain dari penderitaan serupa.
PERINGATAN: Kisah ini mengandung konten yang mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pembaca.
Rhys Habermann tidak suka basa-basi. Ia lebih tertarik pada obrolan yang mendalam.
"Jika kita menyapanya dengan menanyakan tentang cuaca hari ini, dia biasanya jadi diam," kenang Liz, ibu Rhys.
"Jika dia menanyakan kabar kita, artinya dia benar-benar serius ingin tahu."
Rhys juga suka petualangan. Dia mengendarai sepeda motor. Melakukan terjun payung dan menyelam dalam kerangkeng besi, mendekati ikan hiu.
"Anak ini memang serius, tapi dia juga suka bercanda," ujar Liz.
Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?