Permintaan Terakhir Rhys

Permintaan Terakhir Rhys
A portrait of teenage Wudinna high school student Rhys Habermann, who died in 2017 after a battle with cancer, next to the framed words "freedom and change". (ABC News: Carl Saville)

"Anak-anak yang lain tidak pernah mengucapkan selamat tinggal untuk Rhys."

"Melihat mereka harus menderita atas semua ini, sangatlah berat."

 

Beberapa hari setelah kematiannya, Rhys dilepas oleh masyarakat setempat, yang berkumpul di lapangan Wudinna untuk mengenang hidupnya.

Teman-teman Rhys menyampaikan kesan saat-saat indah mereka dan berbagai komentar iseng yang dia lontarkan saat masih hidup.

 

Peninggalan Rhys

Keluarga Rhys sekarang ambil bagian dalam kampanye mendukung UU Eutanasia Sukarela di Australia Selatan.

Rancangan Undang-Undang (RUU) ini masalah yang sudah berlarut-larut bagi Parlemen Australia Selatan. Sebanyak 17 RUU berbeda telah diajukan sebanyak 22 kali sejak 1995. Belum ada yang lolos jadi Undang-Undang (UU).

Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News