Permintaan Terakhir Rhys

RUU terbaru yang diusulkan politisi Partai Buruh Kyam Maher, telah lolos di majelis rendah pekan ini. Namun masih harus menunggu persetujuan majelis tinggi.
RUU ini akan memungkinkan pasien sakit parah yang memenuhi kriteria tertentu untuk mengakses obat secara legal untuk mengakhiri hidup mereka.
Anggota parlemen menyebut RUU ini merujuk ke UU yang telah berlaku di negara bagian Victoria, dan UU serupa yang juga telah disahkan oleh parlemen Australia Barat dan Tasmania.
"Orang itu harus berusia minimal 18 tahun, perlu tanda tangan dokter pertama untuk kelayakan orang tersebut, kemudian perlu tanda tangan dokter kedua untuk lebih memastikan," katanya.
Anggota parlemen diberikan kebebasan oleh partainya dalam pengambilan suara RUU ini.
"Di banyak wilayah hukum lainnya di seluruh dunia di mana eutanasia telah menjadi UU, kelompok masyarakat yang menjadi sasaran UU itu berkembang secara substansial," kata Dennis Hood dari Partai Liberal.
Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya