Permintaan Terakhir Rhys

Ibunya ingat Rhys pernah berkata: "Sebaiknya saya mengakhirinya sekarang saja".
"Saya bilang, Nak, kamu depresi, kami akan membawamu ke dokter dan melihat apa yang bisa kami lakukan."
Rhys menerima dukungan layanan kesehatan mental dan seiring waktu merasa lebih baik dengan mengendalikan perawatannya sendiri.
Ketika sudah berusia 18 tahun, dia memutuskan untuk menghentikan kemoterapi. Ia pergi berlibur ke Thailand bersama adiknya, Lewis.
Sementara rasa sakitnya semakin memburuk tiap hari.
Pada ulang tahunnya yang ke-19 ia menemui dokter spesialis, yang menyampaikan kabar bahwa kankernya telah menyebar.
"Saat itulah Rhys menyadari ini merupakan awal dari akhir yang memilukan," ujar Liz.
Setelah merayakan Natal terakhir bersama keluarganya, Rhys kembali mengunjungi dokter. Ia disarankan menjalani lebih banyak radioterapi untuk menghilangkan rasa sakit. Tapi Rhys memutuskan sudah cukup.
Tatkala Rhys Habermann, seorang remaja yang sakit parah, menyampaikan pesan terakhirnya pada suatu malam di bulan Januari yang panas empat tahun lalu, ia bermaksud melindungi orangtuanya dari tuntutan hukum
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Timnas Basket Indonesia Coba Manfaatkan Kecepatan saat Jumpa Australia