Permintaan Terbang ke Thailand Naik, Emangnya Ada Apa sih?
jpnn.com - SURABAYA - Setelah setahun lebih menutup rute Surabaya-Bangkok, September nanti maskapai penerbangan low cost carrier AirAsia siap menerbangi rute itu kembali. Itu dilakukan untuk merespon tingginya permintaan penerbangan dari Surabaya ke Bangkok.
Presdir AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan, selama ini permintaan terbang dari Surabaya ke Bangkok dilayani via Jakarta melalui layanan fly-thru. Ternyata, permintaannya terus meningkat. Oleh karena itu pihaknya memutuskan untuk membuka kembali rute tersebut. "Target kami, load factor rute Surabaya-Bangkok hingga akhir tahun bisa mencapai 75 persen. Selama ini rute Jakarta-Bangkok cukup tinggi dengan rata-rata load factor sekitar 78 persen," katanya kemarin (27/7).
Salah satu pertimbangan membuka kembali karena permintaan perjalanan wisata ke Thailand terus meningkat. Apalagi pemerintah Thailand juga gencar menggaet wisatawan asing dengan membuka setidaknya empat destinasi wisata baru. Selain itu, Thailand juga mengembangkan fasilitas untuk wisatawan muslim. Tapi di sisi lain, sejalan dengan kenaikan outbound, pihaknya juga ingin mendongkrak inbound atau kunjungan turis asing ke Indonesia.
"Tidak hanya menjaring masyarakat lokal Thailand, Bangkok juga pintu masuk bagi wisatawan asal Tiongkok ke Indonesia. Untuk itu, kami menawarkan beberapa destinasi menarik di Jatim. Di antaranya ke Bromo, Kawah Ijen, dan Malang. Untuk sementara, frekuensi penerbangan Surabaya-Bangkok pulang pergi sebanyak empat kali seminggu. Menurut perhitungan kami, itu masih memadai. Kalau memang nanti ada peningkatan permintaan, bukan tidak mungkin menjadi daily," urainya.
Ke depan, AirAsia Indonesia fokus menggarap rute internasional. Pihaknya merasa tertantang mengembangkan rute baru di kawasan Asia Tenggara. Salah satu destinasi yang sedang dalam kajian ialah Vietnam khususnya menyangkut pasar. Selain itu, pihaknya juga berharap pemerintah segera memberikan izin untuk membuka kembali rute penerbangan Surabaya-Singapura pasca insiden jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 akhir tahun 2014 lalu.
"Informasi yang saya terima, pemerintah akan buka kembali rute tersebut kalau hasil dari KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Red) keluar. Sejauh ini belum ada informasi resmi dari KNKT. Indikasi, hasilnya keluar paling cepat enam bulan sampai satu tahun. Kami berharap tidak perlu waktu lama membuka kembali rute tersebut. Kalau bisa sebelum akhir tahun sudah bisa terbang lagi," tuturnya.
Direktur Niaga AirAsia Indonesia Marco Umbas menambahkan, pihaknya bakal getol menggarap market yang belum tergarap maksimal. Apalagi melalui layanan fly-thru, penerbangan dari Surabaya bisa menjangkau sebanyak 24 destinasi, misalnya ke Jepang, Hongkong, Australia dan Brunei Darussalam. "Kami juga berupaya menawarkan kemudahan bagi pelanggan, salah satunya melalui layanan e-boarding pass," terangnya. (res/agm)
SURABAYA - Setelah setahun lebih menutup rute Surabaya-Bangkok, September nanti maskapai penerbangan low cost carrier AirAsia siap menerbangi rute
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Jadi Sebegini Per Gram
- Demi Kemajuan Koperasi, Forkopi Menyerukan Diakhirinya Dualisme DEKOPIN
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- ASDP Catat Lebih dari 1.400 Kendaraan Menyeberang menuju Pulau Samosir Libur Nataru 2024-2025