Permintaan Tinggi, Stok Besek Bambu di Semarang Mulai Menipis Menjelang Iduladha

Permintaan Tinggi, Stok Besek Bambu di Semarang Mulai Menipis Menjelang Iduladha
Stok besek di Pasar Bulu Kota Semarang. Foto: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

"Otomatis harga naik. Misalnya yang paling banyak dicari ukuran 18 dan 20 harga normalnya Rp 3.000, sekarang naik jadi Rp 4.500," ujarnya.

Kholil mengatakan kelangkaan juga imbas dari imbauan pemerintah yang meminta masyarakat menggunakan wadah non-plastik.

Dia sepakat dan berharap pemerintah terus mengedukasi masyarakat agar pengemasan daging kurban memakai wadah yang ramah lingkungan. 

"Mayoritas yang beli biasa pengurus masjid dan perkantoran. Kalau tahun lalu terjual 700 besek," tuturnya.

Ismi, pedagang gerabah di Pasar Bulu, mengakui saking tingginya animo masyarakat, dia rela membatalkan pesanan yang masuk lantaran tidak ada stok. 

"Karena susah barangnya, saya tidak berani menjanjikan," katanya, sembari memberi tahu pembeli tentang pusat penjual besek bambu lainnya di Pasar Peterongan, dan Pasar Karangayu.

"Saya biasa dari Purworejo. Terkadang jika sulit barang, saya mencari sampai Boyolali, Magelang," ujarnya. (mcr5/jpnn)

Permintaan terhadap besek bambu di Semarang makin tinggi menjelang Iduladha. Akibatnya, stok besek makin menipis.


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News