Permohonan Keluarga Korban Kebrutalan KKB di Papua, Singgung Ketegasan Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Memet Selamet, perwakilan keluarga Sertu Anumerta Mochamad Rizal Maulana Arifin berharap pemerintah bisa mengambil langkah tegas menyusul kebrutalan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1).
Diketahui, Sertu Anumerta Rizal bersama dua prajurit TNI lain menjadi korban kebrutalan KKB di Pos Koramil Gome.
"Memohon kepada pemerintah beserta seluruh jajaran untuk mengambil langkah tegas agar tidak terjadi lagi korban-korban yang berjatuhan. Cukup putra kami yang terakhir,” ucap Memet dalam keterangan pers yang disampaikan Dispenad, Sabtu (29/1).
Memet dalam keterangan pers Dispenad memohon semua pihak bisa memaafkan dosa Sertu Anumerta Rizal semasa hidup.
Di sisi lain, Memet turut mengucapkan terima kasih kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman yang telah mengurusi jenazah almarhum Sertu Rizal.
Jenderal Dudung bahkan memimpin langsung upacara pemakaman Sertu Anumerta Rizal di Taman Makam Pahlawan Cikutra, Cibeunying Kidul, Bandung, Sabtu (29/1).
Memet mengaku kehilangan sosok Sertu Anumerta Rizal, tetapi bangga pria 24 tahun itu meninggal saat mengabdi bagi negara.
"Kami bangga karena pemerintah memberikan perhatian penuh dengan menempatkan di Taman Makam Pahlawan Cikutra ini, tentunya karena almarhum gugur sebagai Kusuma Bangsa,” katan dia.
Perwakilan keluarga Sertu Anumerta Rizal berharap pemerintah mengambil langkah tegas menyusul kebrutalan KKB di Pos Koramil Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1).
- Arus Mudik Nataru, KM Labobar Angkut 20 Ribu Penumpang di Papua
- Tolak Program PSN Baru, Senator Paul Finsen Mayor Minta Presiden Tinjau Ulang
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- Bantu Polda Bali, Kodam IX/Udayana Siapkan Prajurit TNI Hadapi Libur Nataru
- Soroti Kasus Kekerasan Seksual Diselesaikan Lewat Pernikahan, Sahroni: Logika Keliru
- Pupuk Indonesia dan TNI AD Kolaborasi Optimalkan Lahan Tidur Lewat Program Agro Forestry