Permohonan Uji Materi Kubu Moeldoko Ditolak MA, AHY: Kami Sudah Prediksi
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan sudah memprediksi sedari awal MA akan menolak permohonan uji materi AD/ART yang diajukan oleh Kubu Moeldoko.
Menurut AHY, uji materi tersebut hanya akal-akalan Moeldoko melalui anak buahnya yang dibantu Yusril Ihza Mahendra.
"Tujuan akhirnya sangat jelas, melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat yang sah dan diakui oleh pemerintah," kata AHY dalam keterangan di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, (10/11).
Putera sulung Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mengeklaim pihaknya juga telah mencium gelagat pihak Moeldoko yang gemar "memamerkan" kekuasaannya.
"Saya mendapat laporan para penggugat sangat yakin bahwa faktor kekuasaan akan berhasil memenangkan permainannya dan gugatannya akan diterima oleh Mahkamah Agung (MA)," lanjutnya.
Dia menyebutkan aksi pamer kekuasaaan yang dilakukan oleh Moeldoko tidak hanya mencoreng nama baik Presiden, tetapi juga menabrak etika politik, moral serta merendahkan supremasi hukum di Indonesia.
"Lebih dari itu, juga melabrak kehormatan dan etika keprajuritan. Banyak senior saya di TNI yang memberikan simpati kepada kami atas ulah dan tindak tanduk perbuatan KSP Moeldoko itu," jelas AHY. (mcr8/jpnn)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan pihaknya sudah memprediksi sedari awal MA bakal tolak permohonan uji materi yang diajukan Kubu Moeldoko
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Hinca Demokrat: Kami Mendengar, Kasus Tom Lembong Sarat Balas Dendam Politik
- Peringati HKN 2024, Ibas Ajak Masyarakat Dukung dan Kawal Reformasi Kesehatan
- Penerapan MRPN Diyakini jadi Solusi Permasalahan Pembangunan Lintas Sektor
- Eks Klien Curhat soal Survei Poltracking: Saya Rugi Besar, Data Ngaco Semua
- Dukung Pembangunan Infrastruktur & Perumahan dengan Semen Hijau, SIG Ajak Semua Pihak Bersinergi
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%