Pernah Berjuang bersama Jenderal Sudirman, kini Hidup Menderita
MBAH Suma (112) menceritakan perjuangannya saat melawan penjajah. Mulai dari perjuangan mengusir kolonial Belanda hingga perjuangan melawan penjajahan Jepang. Namun, kini hidup Mbah Suma dibelit kegetiran dan kemiskinan.
------------
Laporan MUSLIM NURDIN-Pekanbaru
------------
Saat bertemu Mbah Suma di rumah gubuk kayunya yang berukuran kurang lebih 3 x 4 meter di Jalan Tengku Perkasa, Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, Mbah Suma langsung menyalami satu per satu kru Riau Pos (Jawa Pos Group) yang datang.
Dengan wajah yang tampak tua renta, garis-garis kulitnya sudah mulai terlihat, sore itu, Mbah Suma tengah duduk di depan rumahnya. Di lokasi itu pula nantinya Mbah Suma akan dibangunkan sebuah rumah layak huni oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.
Dengan mengenakan kaos loreng lusuh dan mengenakan bawahan celana panjang hitam, Mbah Suma mengajak masuk tim Riau Pos ke rumahnya. Istrinya Ida (70) langsung menyambut dengan senyuman yang hangat menyapa.
Mbah Suma cerita, dirinya pernah ikut berjuang bersama Jendral Sudirman pada masa penjajahan belanda di Jawa barat." Saya pernah ikut Jendral Sudirman," ungkapnya dengan nada yang kental dengan logat sunda.
Ia juga menceritakan betapa beratnya berjuang melawan penjajahan Belanda demi satu tujuan, kemerdekaan.
"Hampir tertembak sangat sering, nasib beruntung yang masih buat saya hidup sampai saat ini," ujarnya.
Pengalaman paling menakutkan yang pernah dialami ialah saat terkepung di sebuah hutan lebat di Jawa Barat. Ketika itu dia bersama pejuang lainnya menginap di hutan tersebut selama 15 hari, menunggu bala bantuan datang.
Setelah 15 hari menunggu akirnya bantuan pun datang. Melalui bantuan udara, dia bersama pejuang lainnya berhasil diselamatkan oleh tim. Ya, itu hanya sekelumit cerita perjuangan yang dialami oleh Mbah Suma di masa perjuangannya dulu.
MBAH Suma (112) menceritakan perjuangannya saat melawan penjajah. Mulai dari perjuangan mengusir kolonial Belanda hingga perjuangan melawan penjajahan
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara