Pernah Bermasalah di Bali, Tigerair Australia Kini Telah Berhenti Terbang Selamanya
Tigerair kemudian diminta untuk menyediakan regulasi alternatif oleh Pemerintah Indonesia, namun mereka mengaku setidaknya butuh enam bulan, sehingga memilih untuk menutup penerbangan ke Bali sepenuhnya.
Di bulan Januari 2017 saat musim liburan, Tigerair pernah mendapat sorotan setelah 700 penumpang Australia terdampar di Bali karena pembatalan penerbangan dikarenakan masalah persyaratan dan izin.
Photo: Tigerair telah mengangkut sekitar 30 juta penumpang sejak beroperasi pada tahun 2007.
Masalah sebelum pandemi COVID-19
Rencana penghentian operasi Tigerair telah disampaikan pemilik baru Virgin Australia Bain Capital sejak awal Agustus lalu.
Virgin Australia menyatakan pihaknya akan mempertahankan izin operasi maskapai, sehingga sewaktu-waktu bisa digunakan kembali jika industri pariwisata domestik sudah pulih.
Pada saat itu Direktur Utama Virgin Australia, Paul Scurrah menyatakan Tigerair harus melakukan pengurangan besar-besaran agar bisa bertahan terhadap pandemi COVID-19.
Paul memperkirakan perlu waktu tiga tahun sebelum pasar penerbangan domestik dan penerbangan internasional jarak dekat bisa kembali seperti sebelum pandemi.
Sebelum Bain Capital mengumumkan rencana ini, Tigerair sebenarnya telah mengalami kesulitan.
Maskpai penerbangan asal Australia, yang dikenal dengan tiket murahnya, menghentikan operasinya setelah 13 tahun mengudara
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan