Pernah Ditahan di Rutan Brimob, Bibit Tak Kaget
Rabu, 17 November 2010 – 09:55 WIB

Pernah Ditahan di Rutan Brimob, Bibit Tak Kaget
Selain itu, lanjut dia, sistem pengelolaan rutan memberikan peluang untuk melakukan negoisasi suap dengan petugas lapas. Kasus Gayus merupakan contoh konkrit, adanya peluang negoisasi tersebut. Tidak hanya rutan, menurut Bibit, negoisasi juga bisa berlangsung di tempat lain. Dia mencontohkan, sebelum dirinya ditahan di Rutan Mako Brimob, Bibit berada di Bareskrim Mabes Polri. Di sana, dia menyaksikan, salah seorang rekannya sesama tahanan memberikan sesuatu kepada petugas jaga, saat besuk. "Itu yang saya lihat. Saya yakin yang lain-lain juga begitu," imbuh dia.
Faktor kedua, lanjut Bibit, adalah persoalan integritas moral penjaga rutan yang mudah tergoda suap. "Namun, Bibit tidak bisa memungkiri, rendahnya gaji pegawai rutan mendorong mereka melakukan perbuatan haram tersebut. "Faktor ketiga, ya karena tidak rasionalnya gaji yang diterima pegawai rutan termasuk pengawal Gayus itu. Harus ada remunerasi yang rasional," tegasnya.
Persoalan kontrol petugas yang lemah juga menjadi faktor lolosnya Gayus dari tahanan, meski hanya bersifat sementara. Yang tidak kalah penting, kata Bibit, adalah faktor budaya taat hukum. "Baik yang jaga ataupun yang ditahan ya harus taat hukum," katanya.
Kritikan Bibit itu kemarin dibahas oleh tiga lembaga yakni kejaksaan Agung, Polri dan Satgas Pemberantasan Mafia Hukum di Mabes Polri. Kabareskrim Komjen Ito Sumadi mengungkapkan, pertemuan itu mengevaluasi prosedur penitipan tahanan. "Status tahanan di Mako Brimob itu Rutan bukan LP sama juga yang berada di beberapa kantor kepolisian dan kejaksaan, sehingga dengan dasar inilah nanti akan diatur kembali SOP-nya, tentang statusnya, kepada siapa bertanggung jawab," kata Ito usai pertemuan.
JAKARTA -- Kasus penyuapan kepada Karutan Mako Brimob Iwan Siswanto dan delapan anak buahnya, juga menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi
BERITA TERKAIT
- Pemda Ogah Usulkan Pengangkatan PPPK Paruh Waktu, BKN Pastikan NIP Tidak Diterbitkan
- KSBSI Pastikan Aksi May Day Bakal Berlangsung Damai Meski Suarakan Upah Bermasalah
- Ketum GP Ansor: Ganggu Ketahanan Pangan, Hadapi Banser Patriot!
- Mantan Penyidik KPK yang Dijuluki Raja OTT Dilantik Jadi Deputi di BPH
- Minta Harga Kontrak Baru Formula E Diturunkan, Pramono: Kalau Mau Diperpanjang, Dimurahin Dong
- Bukan Hasto, Ini Nama yang Disebut Sebagai Pemberi Suap PAW Harun Masiku