Pernah Hidup di Amerika, Anies Sebut Minoritas Hanya Butuh Kenyamanan Beribadah

jpnn.com, JAKARTA - Capres Anies Baswedan membagikan pengalamannya menjadi minoritas di Amerika Serikat.
Hal ini ia sampaikan saat menghadiri Makan Malam Bersama Panitia Safari Natal Timnas AMIN di Golden Leaf Restaurant, Jakarta, Rabu (20/12).
Ketika melanjutkan pendidikan di Negeri Paman Sam, Anies pernah didapuk menjadi pengurus Masjid Islamic Center.
Dari sanalah, ia mengerti seperti apa rasanya menjadi minoritas di tengah masyarakat yang mayoritas beragama Kristen.
"Sebagai minoritas di tengah masyarakat mayoritas beragama Kristen, saya jadi mengerti bahwa yang kita butuhkan adalah rasa tenang, rasa nyaman, dan kebebasan dalam beribadah," ujarnya.
Mantan Mendikbud itu lantas menyadari perasaan yang demikian juga mesti diterapkan di Indonesia.
Jika terpilih menjadi presiden, Anies berjanji akan menerapkan rasa tenang, nyaman, dan kebebasan beribadah untuk seluruh umat beragama di Indonesia.
Untuk mewujudkan itu, ia akan menekankan pada eksekusi di lapangan, bukan sekadar regulasi.
Dari pengalaman hidup di Amerika Serikat, capres Anies Baswedan mengerti seperti apa rasanya menjadi minoritas
- Tahun ke-12, Nara Kreatif Meluluskan 778 Siswa, Anies Baswedan Beri Pesan Khusus
- Pramono Tegaskan Tak Akan Pakai TGUPP seperti Zaman Anies
- Survei Indikator: Elektabilitas Prabowo Jauh Tinggalkan Anies & Ganjar
- Setuju Ambang Batas Parlemen 4 Persen Dihapus, Eddy Soeparno: Bentuk Keadilan Demokrasi
- Sampit Bantul
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi