Pernah Menginap Tiga Hari di Perpustakaan Kampus
Senin, 23 Agustus 2010 – 05:27 WIB

Doktor Termuda, Dekan Termuda kini Menjadi Profesor Termuda di Universitas Indonesia. Profesor yang gemar tidur di Perpustakaan. FOTO : Jawa Pos
Banyaknya aktivitas yang dilakoni bukan hal baru bagi Fiz. Kebiasaan itu dia jalani sejak masa sekolah hingga kuliah. Agar semua kegiatannya bisa dijalani dengan baik, Fiz menjadikan disiplin, komitmen, dan kerja keras sebagai pegangan hidup. "Kuncinya cuma itu. Tapi, harus benar-benar dilakukan. Jangan dijadikan motivasi saja," ucapnya berapi-api.
Dengan pegangan hidup itu, Fiz berhasil meraih apa yang sebelumnya dianggap sulit. Misalnya, meraih jabatan guru besar. Dia mampu menunjukkan bahwa guru besar tidak selalu dimiliki oleh akademisi berusia setengah abad. "Tapi, itu tidak mudah loh," paparnya.
Sosok Fiz yang menonjol sudah terlihat ketika dia lulus sarjana dari Fakultas Ekonomi UI. Saat itu, dia meraih predikat cum laude dengan masa studi 3,5 tahun.Selama kuliah di FE UI, Fiz mengaku sering bolos. Sebab, dia menjadi aktivis yang sering ikut kegiatan organisasi. "Kadang, terpaksa mbolos karena harus memimpin rapat organisasi. Tapi, kebanyakan bolos itu saya pakai untuk ikut demo," cerita mantan ketua Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM) FE UI tersebut.
Setelah lulus dan mengantongi status sarjana pada 1998, Fiz bekerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta sebagai marketing analyst selama 1 tahun 2 bulan. Bagi alumnus SMPN 12 Surabaya tersebut, bekerja saja tidak cukup. Dia kemudian melanjutkan studi S-2 di pascasarjana FE UI pada 1999. Ketika di pascasarjana itulah, Fiz menempuh program gelar ganda. Yakni, magister manajemen (MM) dan Certificat d"Aptitude a l"Administration des Entreprises (CAAE) di FE UI yang bekerja sama dengan pemerintah Perancis.
Menjadi doktor termuda, lalu dekan termuda di Universitas Indonesia. Itulah prestasi akademik yang dicapai Firmanzah. Rabu lalu (18/8) dia dikukuhkan
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara