Pernikahan Mubarakah: Detik-detik Arifin Cium Kening Karima

jpnn.com - Pondok Pesantren Hidayatullah sukses menyelenggarakan pernikahan mubarakah, Minggu (11/11). Menjodohkan dua insan tanpa pernah ada pertemuan sebelumnya bukan perkara mudah. Apalagi bukan satu dua pasangan. Total ada 43 pasang pengantin.
M RIDHUAN, Balikpapan
MINIBUS putih mengaspal. Meninggalkan gerbang merah Ponpes Hidayatullah di Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Balikpapan Timur, selepas salat Zuhur. Di dalamnya ada Muhammad Arifin Saddoen. Duduk di samping pamannya yang sedang mengemudi.
Minggu pagi, pukul 08.19 Wita, pria bergelar magister pendidikan itu telah menanggalkan status jomlo yang diembannya. Pria 27 tahun ini sudah sah menikah. “Ayo,” ajak Arifin kepada awak Kaltim Post (Jawa Pos Group) yang sudah menunggu di seberang gerbang ponpes.
Meluncur mulus di Jalan Mulawarman, hanya perlu dua menit mobil melaju. Kemudian berbelok kiri ke jalan tanah belum bernama di RT 27, Teritip. Di bawah, ada tenda bargaris emas putih sudah terpasang. Lengkap dengan hidangan coto makassar dan rawon di dalamnya.
Namun, bukan makan tujuan Arifin. Dia sedang degdegan. Setelah mengucapkan akad, penasarannya bertemu dengan istri, Nur Aisyah Karima memuncak.
“Ingat jangan main seruduk aee kayak banteng,” kelakar kakak ke-15 Arifin, Hidayatullah, saat menemani sang adik menunggu di luar rumah.
Arifin tersenyum. Namun, kegugupannya tampak di balik lensa kacamatanya. Apalagi ketika mertuanya beberapa kali keluar masuk rumah. Mengabarkan bahwa mempelai perempuan belum selesai melakukan persiapan. Bertambah tegang sikap Arifin yang sudah melangkahkan kaki. Namun, harus ditarik lagi karena tuan rumah belum mengizinkan.
Tradisi pernikahan mubarakah dijalankan di Pondok Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan Tmur.
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri