Pernikahan Tertunda, Suara Bergetar Hubungi Calon Istri

”Di pojokan pasar itu terlihat senjata berat disiapkan. Salah langkah sedikit tentu berakibat fatal,” jelasnya.
Tingkat kejahatan juga sangat ekstrem di Sudan. Terutama perampokan.
Bahkan, PBB telah mengeluarkan standard operating procedure (SOP) untuk menangani kasus perampokan di negara miskin itu.
”Kalau kita melawan, mereka bisa melakukan hal yang tidak masuk akal,” ungkapnya.
Setelah menunggu selama 40 hari, Satgas FPU VIII akhirnya dinyatakan tidak terlibat penyelundupan senjata setelah tim bantuan hukum Polri, PBB, dan otoritas Sudan melakukan joint investigation.
Keberhasilan tim bantuan hukum Polri merupakan kerja sama antara Kementerian Luar Negeri dan Polri dalam melakukan lobi.
Satgas FPU VIII pulang ke tanah air pada 4 Maret dan tiba di Indonesia 5 Maret lalu.
’’Puji Tuhan, kami tiba dengan selamat,’’ tutur John. (*/c5/c10/ari)
Masalah cukup serius sempat dihadapi Pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia yang bertugas di Sudan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Begal Bawa Senjata Api dan Parang Ditembak Petugas Polda Sumut
- Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Hewan Ternak di Ogan Ilir
- PBB: Sudan Selatan di Ambang Jurang Kehancuran
- Polisi Periksa Oknum TNI terkait Penjualan Senpi kepada KKB
- Maling Motor Bersenjata Api Nyaris Mati di Tangan Warga
- Satgas Cartenz Ungkap Kasus Penyelundupan Senjata, Legislator Komisi I Bilang Begini