Pernyataan Asosiasi Guru Sejarah Indonesia Ini Ditujukan kepada Nadiem Makarim, Menohok Sekali
Jumat, 25 September 2020 – 22:06 WIB
Satriwan juga mengingatkan pemerintah, mengenai belum adanya evaluasi total terhadap implementasi Kurikulum 2013, yang sebenarnya baru berjalan 4 tahun efektif.
Guru dan siswa dikhawatirkan akan jadi kelinci percobaan jika penyederhanaan dan perubahan Kurikulum baru dilakukan.
"Penyederhanaan yang substansinya adalah perubahan kurikulum tiba-tiba harus dilakukan tanpa ada kajian yang jelas," ujarnya.
BACA JUGA: Oknum Polisi Militer Jadi Tersangka Pembunuhan Sadis Jefry Wijaya, Akhirnya Motifnya Terungkap
Satriwan menilai Kemendikbud tidak percaya diri mengkomunikasikan rencana perubahan ini ke publik. Berbanding terbalik di masa perubahan Kurikulum 2013 dulu. (esy/jpnn)
Presiden Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumardiansyah Perdana Kusuma mengkritisi kebijakan pemerintah dalam penyederhanaan kurikulum.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
BERITA TERKAIT
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- Peningkatan Kesejahteraan dan Kompetensi Guru Menjadi Pilar Penting Merdeka Belajar
- Kemendikbudristek Mempercepat Digitalisasi Pendidikan Lewat Platform Teknologi
- Festival Keris Siginjai Tampilkan Teater Karya Hasil Inkubasi Pemuda-Pemudi Jambi
- Indonesia Butuh Akademi Khusus untuk Mempelajari Bidang Logistik
- Kabar Baik, Kemendikbudristek Lanjutkan Program Bantuan Pemerintah Bagi Komunitas Sastra