Pernyataan Buwas Soal E-Warong Siluman Tuai Kritikan
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah kalangan mengkritisi pernyataan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang dianggap tidak konsisten terkait program Bantuan Pangan NonTunai atau BPNT.
Saat di DPR beberapa bulan lalu, Buwas mengatakan Bulog tidak diberi peluang untuk menyalurkan beras seperti pada program Bantuan Pangan NonTunai atau BPNT sehingga terancam kolaps dan rugi besar.
Namun, kini dia menyebut banyak penyimpangan dalam pelaksanaan penyaluran BNPT. Salah satunya E-warong. Karena itulah, pernyataannya dikritisi Kemensos.
Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi Zainal Dulung mengaku tak paham dengan ucapan Buwas soal E-Warong siluman.
"Tidak ada larangan untuk itu sepanjang warung itu punya edisi dari bank. Ada izin dari bank sebagai agen, dia boleh menyalurkan bansos. Bagaimana anda bisa menyatakan siluman. Siluman itukan tidak kenal. Jadi-jadian. Lah terus edisinya dari mana? Apakah anda bisa langsung beli edisi (alat gesek kartu). Kalau siluman bisa enggak bikin edisi sendiri. Terus yang siluman yang mana. Kalau punya edisi, apa dia siluman?" kata Andi kepada wartawan, Senin (30/9).
Andi melanjutkan, mengenai 300 E-Warong tak lapor, itu ada aturan tersendiri. Menurut dia, warung harus melapor terlebih dahulu ke Bulog. Namun, kata dia, yang terjadi malah sebaliknya
"Ini satu perusahaan dengan satu kementerian. Masa dibandingkan sih. Kan beda banget," katanya.
Andi pun memohon ada kearifan melihat E-Warong. Bagi dia, warung itu merupakan program ada unsur pemberdayaan. Selama ini, lanjutnya, orang miskin terima barang tanpa terlibat apa-apa seperti penonton saja.
E-Warong dianggap sebagai program yang baik dengan unsur pemberdayaan masyarakat.
- Zulhas Ramal Panen Pertanian 2025 Bakal Melimpah, Malah jadi Bingung
- KTNA: Kebijakan Bulog Berpotensi Merugikan Petani
- Harga Gabah Anjlok di Bawah HPP, Petani Tapanuli Tengah Menjerit
- Harga Gabah Anjlok di Yogyakarta, Titiek Soeharto Semprot Bulog
- Harga Gabah di Bawah HPP, Petani Kulonprogo Minta Bulog Segera Bertindak
- Kemensos dan Kementerian PPPA Bentuk Tim untuk Melindungi Perempuan dan Anak