Pernyataan Capres Prabowo Tidak Produktif

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Emrus Sihombing mengatakan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto Indonesia punah jika dirinya tidak terpilih di Pilpres 2019, sangat tidak produktif.
Emrus khawatir pernyataan tersebut dapat menjadi bumerang bagi Ketua Umum DPP Partai Gerindra itu di Pilpres 2019.
“Makanya, pertanyaan saya, dimana konsultan komunikasi beliau (Prabowo),” ujar Emrus pada diskusi mengangkat tema “Prabowo Kalah, Indonesia Punah?” yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) di Jakarta, Jumat (21/12).
Menurut Emrus, pernyataan Prabowo mungkin dapat diterima masyarakat jika kondisi Indonesia saat ini seperti di masa reformasi 1998 lalu.
“Tapi dalam keadaan negara yang aman, relatif bagus, pembangunan berjalan, saya pikir sangat tidak rasional ketika dikatakan punah,” ucapnya.
Lebih lanjut pengajar di Universitas Pelita Harapan ini mengatakan, dalam komunikasi politik, pernyataan Prabowo masuk kategori bombastis.
Paling tidak, diprediksi bisa memikat perhatian banyak orang. Namun, masyarakat tentu akan mencari apakah pernyataan itu sesuai dengan keadaan yang ada sekarang ini atau tidak.
"Jadi, masyarakat akan mencari rasionalitas serta faktanya. Sepanjang analisis saya, tidak ada satu data yang menunjukan Indonesia punah," pungkas Emrus.(gir/jpnn)
Menurut Emrus, pernyataan Prabowo mungkin dapat diterima masyarakat jika kondisi Indonesia saat ini seperti di masa reformasi 1998 lalu.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Prabowo dan Presiden Mesir Bahas Situasi Gaza Palestina
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- Prabowo Pengin Evakuasi Warga Palestina, Mardani: Jangan Terkesan Relokasi, Berbahaya
- Menteri Anggap Jokowi sebagai Bos Dinilai Tak Loyal kepada Prabowo
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Gaza ke Indonesia, Pengamat Beri Catatan Kritis Buat Pak Prabowo
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik