Pernyataan FSGI soal Nasib Hervina Guru Honorer di Bone, Keras!
jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak pemerintah memberikan perlindungan kepada para guru honorer.
Jangan karena ada PNS baru, lantas guru honorer didepak dari sekolah.
"Kami mengecam pemecatan terhadap seorang guru honorer di Bone, Sulawesi Selatan karena mengunggah gajinya Rp 700 ribu ke media sosial," kata Sekjen FSGI Heru Purnomo, Minggu (14/2).
Yang disesalkan FSGI, Dinas Pendidikan Kabupaten Bone malah membela tindakan kepala sekolah.
Alasan pemberhentian bukan karena mengunggah gaji di medsos, tetapi karena adanya guru PNS yang ditempatkan di sekolah tersebut
"Kasus ini menunjukkan guru honorer sangat lemah dalam perlindungan profesinya, bahkan tindakan kepala sekolah yang main pecat melalui WhatsApp (WA) pun dibela oleh Dinas Pendidikan dengan dalih ada PNS baru yang ditugaskan di sekolah tersebut,” ujar Heru Purnomo.
Dengan dalih itu, lanjutnya, makin menunjukkan guru honorer sangat rentan dipecat sewaktu-waktu oleh pihak sekolah dan yayasan.
Kasus Hervina (34), guru honorer yang sudah 16 tahun mengajar di SDN 169 Desa Sadar, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) salah satu contohnya.
FSGI menyampaikan pernyataan sikap soal nasib Hervina guru honorer di Kabupaten Gowa yang dipecat.
- Andri Berharap Supriyani Guru Honorer Lulus PPPK 2024, Tes Sebelum Sidang Putusan
- Guru Supriyani Tetap Ikut Tes PPPK Meski dapat Afirmasi
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- Kasus Guru Supriyani: Kapolsek Baito Dicopot Gegara Uang Rp 2 Juta, Kanit Reskrim Juga