Pernyataan Keras Lenis Kogoya terkait Penggunaan Dana Otsus Papua
jpnn.com, JAKARTA - Lenis Kogoya menuntut Gubernur Papua Lukas Enembe melaporkan pertanggungjawaban Dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
Pasalnya laporan yang yang diminta Kementerian Dalam Negeri hingga kini tidak kunjung disampaikan oleh pemda setempat.
Hal ini disampaikan Lenis yang merupakan Staf Khusus Presiden untuk Papua itu, saat ditemui di Kompleks Sekretariat Negara, Jakarta pada Jumat (30/8). Mulanya, dia menyampaikan jika Papua betul-betul mau aman, maka harus diangkat angkat akar masalah sebenarnya.
Sebab, persoalan yang terjadi di Surabaya menurutnya sudah ditangani pihak keamanan. Para pelaku rasisme sudah mulai periksa dan telah ada tersangkanya untuk diproses secara hukum.
Namun, ada masalah lain yang melatarbelakangi kemarahan masyarakat di daerahnya beberapa hari terakhir.
"Masyarakat kenapa sekarang marah? Karena ada hal-hal yang mereka selama ini sakit hati. Kenapa masyarakat minta referendum? Yang terjadi kasus di Surabaya sedikit persoalan tuh, sampai di Papua, sampai meledak seperti itu, apalagi di Papua Barat. Karena ada hal-hal belum beres," kata Lenis.
BACA JUGA: Menurut Fahri Hamzah, Imbauan Presiden Jokowi Datar, Normatif
Nah, belum beresnya di mana? Menurut Lenis, orang Papua membutuhkan pendekatan dengan hati dan mereka mengharapkan pembangunan khususnya terkait Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otomoni Khusus (Otsus) Bagi Papua.
Lenis Kogoya mengatakan, Dana Otsus Papua yang mencapai hampir Rp 8,4 triliun langsung transfer kepada pemerintah Papua. Setelah itu baru dibagi ke kabupaten dan kota.
- Ketua MRP Papua Barat Daya: Jangan Golput, Pastikan Pesta Demokrasi Aman dan Lancar
- Program Sarapan Sehat Bergizi tak Hanya untuk Anak Didik, Tetapi juga Menyasar Para Guru
- Yohannis Manansang Berencana Bangun Rumah Sakit Internasional di Sentani
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Jelang Natal & Tahun Baru, Senator Manaray Bersama Kemenhub Sepakat Awasi Harga Tiket ke Papua
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung