Pernyataan Keras Politikus PKS tentang Nasib Guru Honorer

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR RI Toriq Hidayat mengaku prihatin melihat kondisi guru honorer di Indonesia. Sudah dibayar dengan gaji supermurah, tapi dipekerjakan layaknya pembantu.
"Saya melihat guru-guru PNS memperlakukan guru non PNS seperti babu. Mereka disuruh melakukan hal di luar bidang kompetensinya. Seperti disuruh membelikan makanan dan lainnya," ujar Toriq, Sabtu (15/12).
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyoroti nasib guru-guru honorer di SD yang tidak pernah diperhitungkan hari dan jam kerjanya. Mau masuk berapa hari juga tetap sama pembayarannya.
"Guru honorer SD itu banyak yang jadi wali kelas. Itu berarti mereka harus mengajar setiap hari dan seluruh mata pelajaran kecuali agama dan olahraga. Anehnya, biar masuk terus digaji Rp 150 ribu per bulan tanpa tunjangan apapun," ucapnya.
Dia melihat permasalahan pendidikan ini merata terjadi di seluruh daerah. Umumnya tenaga honorer di daerah lebih banyak dibanding dengan tenaga honorer di kota.
Pemerintah, lanjutnya, semestinya melihat kondisi yang sudah terjadi belasan hingga puluhan tahun itu. Mestinya ada perhatian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. (esy/jpnn)
Anggota Komisi X DPR RI Toriq Hidayat mendesak pemerintah memperhatikan nasib guru honorer yang selama ini diperlakukan mirip babu.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Mendikdasmen: Tunjangan Guru Honorer Non-Serdik Tidak Dihitung dari Januari
- Mendikdasmen Ungkap Kategori Guru Honorer yang akan Ditransfer Tunjangan Bulanan
- Mei, 785 Ribu Guru Honorer Non-Sertifikasi Terima Tunjangan Langsung ke Rekening
- 71.166 Guru Honorer Kantongi Rp 2 Juta per Bulan, Langsung Masuk Rekening
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Soal Bantuan untuk Guru Honorer Non-Sertifikasi, Begini Penjelasan Abdul Mu’ti