Pernyataan Ketua Watim MUI Din Syamsuddin soal Kursi Menag dan Mendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Watim MUI) Din Syamsuddin mengomentari penunjukan Fachrul Razi sebagai menteri agama (menag) dan Nadiem Makarim menjadi mendikbud di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Din, ada persoalan historis dan psikologis yang diabaikan dalam penempatan sosok di kementerian yang memiliki dimensi historis kuat seperti bidang agama dan pendidikan.
Din Syamsuddin mengatakan hal tersebut, dikutip dari ari Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI Ke-44 sebagaimana siaran pers, Jumat.
Din menambahkan sejarah posisi ,enag erat terkait dengan kompromi politik di awal kemerdekaan untuk akomodasi aspirasi golongan Islam.
Kemenag, ujar dia juga berperan sentral untuk memfungsikan agama sebagai faktor pendorong pembangunan bangsa.
Kemendikbud, lanjut dia terikat erat dengan amanat konstitusi "mencerdaskan kehidupan bangsa" yang berhubungan dengan pembentukan watak bangsa. Agaknya, keputusan yang ada bersifat ahistoris dan asosiologis, sebutnya.
Din mengemukakan secara khusus arahan Presiden Joko Widodo kepada Menteri Agama untuk mengatasi radikalisme adalah sangat tendensius.
Radikalisme yang memang harus kita tolak terutama pada bentuk tindakan nyata. Di sini, menurut Din, presiden dan pemerintah tidak bersikap adil dan bijaksana.
Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin menyoroti pengisian kursi menag dan mendikbud di Kabinet Indonesia Maju.
- BAZNAS, MUI, dan Kemenbud Gelar Nobar Film Peraih Oscar No Other Land
- Solidaritas untuk Palestina, PMII Serukan Boikot 25 Merek Terafiliasi Israel
- Massa Tolak Promosi LGBT Demo di Kantor MUI
- Sertifikasi Halal Dianggap Mahal dan Lama, Ini Jawaban LPH LPPOM
- Akademisi Ajak Masyarakat Cermat Ajakan Boikot Beragendakan Persaingan Bisnis
- Menag Sebut Kemajuan Teknologi Ungkap Kebenaran Ilmiah Al-Qur'an