Pernyataan Menohok Sejumlah Aktivis soal 500 TKA China
Jumat, 01 Mei 2020 – 12:25 WIB

Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti. Foto: dokumen JPNN.Com
"Sebut saja tentang pembahasan RUU Omnibus Law, kebijakan pendanaan kursus prakerja yang menghabiskan dana negara Rp 6.5 triliun yang beraroma 'rent seeking' dan sekarang kebijakan memberi izin masuknya TKA dalam kondisi covid-19," kata Yus.
GIAD merupakan sekumpulan aktivis kemanusiaan yang aktif mengawal kebijakan pemerintah agar sepenuhnya diarahkan bagi kesejahteraan masyarakat.
Mereka yang tergabung dalam GIAD masing-masing Ray Rangkuti, Kaka Suminta, Badiul Hadi, Arif Susanto, Jeirry Sumampow, Lucius Karus, Alwan Riantobi, Arif Nur Alam, dan Yusfitriadi. (gir/jpnn)
Sejumlah aktivis yang tergabung dalam GIAD mengecam langkah pemerintah mengizinkan kedatangan TKA China atau TKA Tiongkok di masa pandemic COVID-19.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
BERITA TERKAIT
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah