Pernyataan Paloh yang Sungkan Minta Jatah Menteri Dianggap Basa-basi Politik
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menilai pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh yang sungkan meminta jatah kursi menteri, dalam kabinet Prabowo Subianto sebagai basa basi politik belaka.
Dia menyebut narasi yang muncul dalam panggung politik antara sisi depan dan belakang terkadang berbeda.
"Sikap Surya itu lebih baik dilihat sebagai basa-basi politik saja. Sikapnya itu hanya panggung depan untuk memuaskan konsumsi publik," kata pengamat dari Universitas Esa Unggul itu kepada awak media, Jumat (3/5).
Jamiluddin merasa aneh ketika mendengar pernyataan Paloh yang berstatus politikus senior, mau berkoalisi tanpa kesepakatan.
"Sebab, agak aneh Surya sebagai politisi mau masuk ke koalisi yang sebelumnya sebagai kompetitornya tanpa ada deal politik, padahal politikus setiap sikap dan tindakannya selalu mengarah kepada upaya memperoleh kekuasaan," ungkapnya.
Namun, kata dia, pembuktian Paloh yang enggan meminta kursi menteri ketika NasDem merapat ke kubu Prabowo hanya bisa dijawab oleh waktu.
"Pembuktian Surya memang enggan meminta jatah kursi dengan Prabowo akan diketahui melalui proses waktu," kata dia.
Sebelumnya, Paloh merasa sungkan meminta jatah menteri usai NasDem memutuskan mendukung pemerintahan Prabowo.
Pengamat komunikasi politik Jamiluddin Ritonga menganggap pernyataan Ketum NasDem Surya Paloh sebagai basa basi politik belaka.
- Prabowo Yakin Andra Soni Akan Membawa Banten Lebih Baik
- NasDem DKI Menolak Tegas Wacana Retribusi Kantin Sekolah
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan