Pernyataan PB PGRI Merespons Wacana Siswa Masuk Sekolah 15 Juni, Tegas!
Bahkan ada pola homeschooling dan pendidikan virtual. Nah, pola pendidikan seperti ini yang harus diduplikasi sesuai kondisi wabah.
"Sekali lagi jangan spekulasi tanggal 15 Juni 2020, anak masuk sekolah. Nilai seorang anak saat ini adalah nilai keselamatannya, bukan hak belajarnya," ucapnya.
Lanjut Dudung, new normal kenakan pada orang dewasa terkait upaya menghidupkan layanan publik, ekonomi, peribadatan dan kepentingan strategis lainnya.
Anak didik harus dijaga bersama di tempat paling aman bagi dirinya.
Kepentingan kesehatan anak adalah utama. Belajar adalah kepentingan lanjutan yang bisa direkayasa tanpa harus berspekulasi “mendampingkan” anak dengan Covid-19.
"Tidak ada pola “mendamaikan anak dengan corona” apa pun namanya! Dalam bahasa iklan, Buat Anak Kok Coba-coba," tutupnya. (esy/jpnn)
Ketua PB PGRI menyampaikan pernyataan menanggapi wacana siswa masuk sekolah pada 15 Juni di tengah pandemi COVID-19 yang belum mereda.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Novita Hardini Sebut PPN 12 Persen Berdampak pada Akses Pendidikan Berkualitas
- Ibas Ingatkan Kelebihan & Risiko Teknologi AI bagi Pendidikan
- Pijar Sekolah Bantu Intansi Pendidikan Tingkatkan Kinerja
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti