Pernyataan Penasihat Kapolri Dianggap Bisa Kikis Kepercayaan Masyarakat ke Polisi

Pernyataan Penasihat Kapolri Dianggap Bisa Kikis Kepercayaan Masyarakat ke Polisi
Sejumlah anggota keluarga korban penembakan di Rest Area KM 45, Tol Tangerang-Merak pada Jumat sore, melakukan aksi tabur bunga di lokasi tempat kejadian perkara (TKP) di Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, sebagai mengenang korbannya. (Azmi/Antara)

"Bila ada kekhawatiran operasional, sebaiknya dijelaskan dalam bentuk rencana mitigasi risiko, bukan melalui alasan yang dapat dipersepsikan sebagai pembenaran untuk tidak bertindak,” ujarnya.

Rizki ke depan menyarankan agar pernyataan dari pejabat internal Polri lebih berfokus pada langkah solutif memperbaiki instansi.

“Misalnya, menyampaikan bahwa Polri sedang menyusun strategi yang aman. Namun, tetap efektif dalam menangani situasi ini, sehingga kepercayaan publik terhadap Polri tetap terjaga,” katanya.

Sebelumnya, penasihat ahli Kapolri Aryanto Sutadi mengomentari kasus ditembaknya bos rental Ilyas Abdurrahman dengan membawa diksi nekat.

Diketahui, Ilyas sempat meminta bantuan Polsek Cinangk untuk menangkap pencuri yang membawa mobil milik bos rental itu.

Namun, pihak kepolisian tidak menanggapi permintaan bantuan. Ilyas memutuskan menyergap pencuri secara mandiri.

Ilyas kemudian tewas ditembak saat hendak mengambil balik mobilnya yang sudah dibawa oleh pihak lain.

Menurut Aryanto, tindakan yang dilakukan bos rental Ilyas Abdurrahman saat menyergap pencuri mobil sebagai tindakan tak berhati-hati.

Anggota DPR Rizki Faisal mengkritik penasihat ahli Kapolri Aryanto Sutadi ketika menyikapi kasus ditembaknya bos rental mobil di KM 45 Tol Tangerang-Merak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News