Pernyataan Puan Maharani soal Sumbar Bisa Merugikan Mulyadi dan Ali Mukhni

jpnn.com, JAKARTA - Pakar politik dan hukum dari Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam menilai pernyataan Puan Maharani saat mengumumkan calon kepala daerah yang diusung PDIP di Sumatera Barat, bisa berbuntut merugikan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni.
Saat mengumumkan Mulyadi dan Ali Mukhni sebagai bacalon Gubernur dan bacalon Wakil Gubernur Sumbar, Mbak Puan sempat melontarkan kalimat 'semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila'.
Pernyataan tersebut bikin heboh. Puan yang merupakan Ketua DPP PDIP, Ketua DPR RI dan putri Megawati Soekarnoputri itu menjadi sorotan.
"Jelas bisa mengurungkan niat masyarakat Sumbar dalam upaya mendukung dan memilih Mulyadi-Ali Mukhni. Justru pernyataan Puan tersebut bisa menyulut kemarahan warga Sumbar yang dianggap selama ini tidak mendukung Pancasila," ujar Saiful Anam kepada kantor berita politik RMOL, Kamis (3/9).
Menurut Saiful, jika warga Sumbar tidak mendukung Pancasila, maka sudah banyak yang ingin melepaskan dari NKRI.
"Saya kira pernyataan Puan sangat subjektif dan tidak seharusnya diutarakan oleh tokoh politik selevel Puan," ujarnya.
"Bukan tanpa masalah, atas pernyataannya tersebut akan berdampak merugikan bagi pasangan yang dijagokannya. Bisa jadi masyarakat enggan memilih pasangan Mulyadi-Ali karena pernyataan Puan tersebut," imbuhnya.
Menurut Saiful, tim Mulyadi-Ali harus bertindak cepat mengatasi dampak dari pernyataan Puan Maharani tersebut.
Menurut Saiful, pernyataan tersebut tidak seharusnya diucapkan oleh tokoh selevel Puan Maharani.
- PAN Belum Dukung Gibran, Deddy PDIP: Mungkin Mereka Punya Kader Mendampingi Prabowo
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul MPR Ganti Gibran, Deddy PDIP Semringah
- TNI Masuk Kampus, Legislator PDIP: Perguruan Tinggi Bukan Medan Pertempuran
- Kongres PDIP Bakal Diisi Acara Pengukuhan Megawati Sebagai Ketua Umum