Pernyataan Sikap Insani Madina terkait Bom Surabaya
jpnn.com, SURABAYA - Ikatan Alumni Paramadina Graduate School of Communication Universitas Paramadina (Insani Madina) menyampaikan duka mendalam kepada korban serangan Bom Surabaya di sejumlah gereja di ibu kota Jawa Timur itu, Minggu (13/5) kemarin.
"Kami ikut berduka sekaligus mengutuk keras pelibatan perempuan dan anak-anak dalam aksi serangan bom bunuh diri," tutur Ketua Insani Madina, Algooth Putranto.
Insani Madina juga menuntut pemerintahan Presiden Joko Widodo memaksimalkan peraturan dan lembaga yang ada dalam pemberantasan tindak terorisme. "DPR harus segera menetapkan Rancangan Undang- Undang Terorisme menjadi Undang- Undang Terorisme, segera diberlakukan di Indonesia," kata Algooth.
Dia juga meminta elite politik dan media massa untuk berempati terhadap pemerintah dan aparatur penegak hukum yang bekerja keras menangani teror dan penyebaran paham radikal di kalangan civitas akademika, yang bertujuan untuk memecah belah keutuhan bangsa dan negara.
"Kami mengimbau seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk mendukung setiap langkah pemerintah dan aparatur penegak hukum, dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di kalangan civitas akademika yang bertujuan untuk memecah belah negara," pungkas Algooth. (adk/jpnn)
Insani Madina mengimbau seluruh perguruan tinggi mendukung langkah penegak hukum mencegah penyebaran paham radikal di kalangan civitas akademika.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
- Rumah Dita, Pelaku Bom Surabaya Terbengkelai, Tak Ada Keluarga yang Rawat
- Densus 88 Antiteror Sudah Sikat 242 TerdugaTeroris
- Terduga Teroris di Sleman Terkait dengan Bom Gereja Surabaya