Pernyataan Tegas Jenderal TNI Andika Perkasa saat Ditanya Kasus Natuna

jpnn.com, YOGYAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa menegaskan siap menjalankan apa pun kebijakan pemerintah untuk menjaga kedaulatan NKRI, termasuk Laut Natuna, Kepulauan Riau.
"Kami laksanakan kebijakan pemerintah. Apa pun kebijakan pemerintah yang dibuat dalam hal ini Natuna, kami siap melaksanakan," kata Andika di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Jumat (10/1).
Jenderal Andika mengatakan, terlepas dari persoalan konflik perbatasan di perairan Natuna, selama ini personel TNI dengan berbagai satuan yang ada telah hadir untuk menjaga kedaulatan negara di kawasan Natuna.
"Jadi, bukan dalam insiden ini kemudian kami (hadir), enggak. TNI AD 'kan ada di seluruh Indonesia," katanya menegaskan.
Andika mengatakan, karena jumlah prajurit TNI AD sudah cukup banyak tersebar di wilayah Natuna, maka tidak ada penambahan kekuatan militer secara permanen di kawasan itu.
"Kalau permanen enggak ada karena memang di sana (TNI AD) sudah cukup banyak," kata Andika.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menegaskan bahwa kedaulatan Indonesia atas Pulau Natuna dan wilayah perairannya merupakan harga mati.
"Ya, 'kan jelas, beliau (Presiden Joko Widodo) sudah katakan kedaulatan harga mati. Akan tetapi, jangan kita panas-panasi," kata Prabowo terkait dengan arahan Presiden Joko Widodo atas Natuna.
KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan, jumlah personel TNI di Natuna sudah cukup banyak.
- TNI Bakal Bentuk Kodam Baru di Riau, Mayjen Rio Singgung Arahan Prabowo
- Kewenangan Jaksa di RUU Kejaksaan Dianggap Berlebihan
- Asabri Beri Perlindungan Tanpa Batas Untuk Para Patriot Bangsa
- 1.500 Tenaga Non-ASN Natuna akan Diangkat menjadi PPPK Paruh Waktu
- Tingkat Kepuasan Layanan ASABRI Capai 96 Persen
- Panglima TNI Bangga Sambut Prajuritnya Seusai Bertugas Dalam Misi PBB di Lebanon