Pernyataan Tegas Menlu Retno soal Batas Maritim: Indonesia Akan Selesaikan sampai Tuntas
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menegaskan komitmen untuk menuntaskan perundingan penetapan batas wilayah maritim dengan beberapa negara tetangga.
Janji itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberi penghargaan kepada tiga anggota Tim Teknis Penanganan Penetapan Batas Maritim Indonesia Periode 2015-2019 di Jakarta, Kamis.
“Upaya merundingkan batas maritim dengan negara-negara tetangga merupakan suatu test of endurance (ujian ketahanan, red) yang penuh dengan tantangan dan tidak dapat dilakukan dengan tergesa-gesa,” kata Retno sebagaimana dikutip dari siaran tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima di Jakarta, Jumat (28/8).
Retno menjelaskan penetapan batas maritim merupakan persoalan yang rumit, tetapi Pemerintah Indonesia tetap memilih menempuh seluruh tahapan perundingan agar batas wilayah dapat segera ditetapkan.
“Perundingan penetapan batas maritim merupakan persoalan yang sangat kompleks karena melibatkan sekaligus aspek kedaulatan, hak berdaulat, politik, ekonomi, yuridis dan teknis. Banyak negara yang memilih untuk tidak menyelesaikan batas maritim karena kompleksitasnya membutuhkan proses panjang. Namun Indonesia memilih untuk menyelesaikannya secara tuntas,” terang Retno.
Tidak hanya itu, Retno juga menegaskan dua poin terkait penetapan batas wilayah. Pertama, perundingan batas wilayah merupakan wujud komitmen Indonesia untuk menyelesaikan masalah melalui jalur damai.
Kedua, Pemerintah Indonesia selalu mengedepankan norma dan prinsip hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Tahun 1982 tentang Hukum Laut (UNCLOS) selama perundingan berlangsung, jelas Retno.
“Diplomasi Kedaulatan merupakan salah satu prioritas politik luar negeri Indonesia,” tegas dia lewat pernyataan tertulisnya.
Janji itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberi penghargaan kepada tiga anggota Tim Teknis Penanganan Penetapan Batas Maritim Indonesia Periode 2015-2019
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri