Pernyataan Tegas Siti Nurbaya di Konferensi Iklim Dunia
jpnn.com, BONN - Konferensi perubahan iklim dunia (COP UNFCCC) 23, yang berlangsung sejak tanggal 6 November, berakhir pada 17 November lalu. Berbagai negosiasi terkait upaya dan komitmen perubahan iklim, telah dihadiri delegasi pemerintah Republik Indonesia.
COP merupakan forum pertemuan 195 negara dan satu blok ekonomi (Uni Eropa) yang membahas upaya mengatasi perubahan iklim. Pada konferensi ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Siti Nurbaya juga melakukan berbagai pertemuan dengan delegasi berbagai negara di dunia. Selain juga menjadi pembicara kunci pada berbagai pertemuan tingkat tinggi.
Dari berbagai pertemuan tersebut, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan poin-poin penting kebijakan, implementasi nyata, hingga komitmen Indonesia terhadap dampak perubahan iklim. Setidaknya ada lima pernyataan pentingnya yang dirangkum dari berbagai kegiatan yang dihadiri selama berlangsungnya COP 23.
''Pemerintah Indonesia percaya bahwa kita tidak bisa bekerja sendiri, harus bekerja sama dan harus lebih pintar dari sebelumnya menghadapi tantangan perubahan iklim,'' bunyi pernyataan Menteri Siti Nurbaya saat menyampaikan pidato resmi pada pertemuan tingkat tinggi COP 23.
Dalam berbagai pertemuan dengan delegasi berbagai negara, Menteri Siti Nurbaya juga menyampaikan capaian-capaian Indonesia dalam melindungi kawasan gambut.
''Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut tidak hanya spesifik untuk Indonesia tapi juga di belahan dunia lainnya. Saya ingin meyakinkan Anda semua, bahwa pemerintah Indonesia telah melakukan yang terbaik mengatasi karhutla, dengan serius menjaga gambutnya. Salah satu indikator capaiannya, jumlah lahan gambut terbakar 2017, berkurang hingga 99 persen dari tahun 2015. Bencana asap secara nasional bisa dihindari terjadi pada tahun 2016 dan 2017. Ini dapat menjadi tahun di mana kita mengakhiri perusakan hutan yang membakar masa depan kita,'' tutur Menteri Siti.
Komitmen melindungi gambut yang dilakukan KLHK, dikatakan Menteri Siti Nurbaya mendapat apresiasi dari banyak negara. Terlebih lagi di tengah tantangan dan dampak perubahan iklim yang dialami negara-negara lainnya di dunia saat ini.
''Kami buktikan bahwa Indonesia bukan negara yang ketinggalan (dalam tata kelola gambut). Banyak referensi yang diambil dari konferensi ini. Dari Indonesia, dunia belajar tentang tata kelola gambut. Dunia juga belajar bagaimana masyarakat lokal yang berada dalam kawasan hutan, bisa diberi akses legal melalui Perhutanan Sosial, untuk ikut mengelola sekaligus menjaga hutan tetap lestari,'' ungkapnya.
Komitmen melindungi gambut yang dilakukan Indonesia, mendapat apresiasi dari banyak negara.
- APP Group Tunjukkan Komitmennya terhadap Pelestarian Lahan Gambut di COP 29 Azerbaijan
- Mendukung NDC, Menteri LHK Siti Nurbaya Beri Penghargaan PT ITCI Kartika Utama
- KLHK Optimalkan Upaya Pengendalian Karhutla
- 6 Helikopter Dikerahkan untuk Pemadaman Karhutla di OKI dan OKU Timur
- KLHK Raih Penghargaan Peringkat Pertama Green Eurasia 2024 Atas Komitmen Dalam Pengendalian Perubahan Iklim
- BNPB Inisiasi Operasi Modifikasi Cuaca di NTB Antisipasi Kekeringan & Karhutla