Pernyataan Terbaru Kementan Soal Kalung Antivirus Covid
Oleh karena itu dibentuk kalung sehingga bisa mudah menghirup setiap 2-3 jam sekali 5-15 menit dihirup (didekatkan ke hidung) agar mampu menginaktivasi virus yang berada di rongga hidung.
Bagaimana cara kerjanya? Peneliti Utama Virologi Molekuker BB Litvet, Balitbangtan, Kementan mengatakan, aromaterapi yang dihasilkan mengandung bahan aktif 1,8-cineole yang akan merusak struktur Mpro (Main Protein) dari virus sehingga virus akan sulit bereplikasi dan akhirnya terus berkurang jumlahnya.
Mekanisme ini berbeda dengan shut out yang dari Jepang yang kandungannya adalah CaCl2 (Calcium Chlorida) sejenis garam yang dapat memengaruhi kejenuhan udara di sekitarnya. Dengan demikian virus tidak nyaman di lingkungan tersebut.
"Produk shutout tidak dihirup seperti kalung Eucalyptus. Sehingga kalau kita lebih banyak beraktivitas di luar maka tidak akan efektif. Sementara itu, untuk kalung Eucalyptus selama cara pakainya sesuai aturan, diharapkan virus dapat diinaktivasi," tuturnya. (esy/jpnn)
Masyarakat umum mungkin masih bertanya-tanya apa yang membedakan Eucalyptus buatan Kementan dengan produk yang sudah beredar di pasaran.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru